URnews

Kasus COVID-19 Melonjak, Pemprov Jatim Tambah 18 RS Rujukan

Nivita Saldyni, Senin, 28 Desember 2020 10.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Melonjak, Pemprov Jatim Tambah 18 RS Rujukan
Image: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau RS Darurat Lapangan Ijen Boulevard. (Istimewa)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah menyiapkan 18 rumah sakit (RS) rujukan baru untuk pasien COVID-19. Hal ini dilakukan seiring dengan lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Timur pada Desember 2020.

Yap, lonjakan kasus COVID-19 di Jatim pada Desember 2020 ini telah membuat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Jawa Timur meningkat. Dari yang sebelumnya 35-45 persen pada Oktober 2020, kini menjadi 60-70 persen pada Desember 2020.

"Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS Rujukan COVID-19 baru di Jawa Timur guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat," kata Khofifah, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).

Nah, penambahan 18 rumah sakit ini membuat total RS rujukan di Jatim yang awalnya 127 menjadi 145 RS. Dari 145 RS rujukan itu, Khofifah merinci Jatim memiliki isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed, isolasi biasa sebanyak 2.966 bed, dan 753 bed dalam pengembangan.

Selain itu, Khofifah mengatakan pihaknya akan memaksimalkan RS Darurat Lapangan di Surabaya, Malang, dan Jember untuk menangani kasus COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

RS Darurat Lapangan itu masing-masing memiliki kapasitas bed sebesar 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Ijen Boulevard, dan 99 bed di RS Paru Jember. Sehingga total jumlah bed isolasi di Jatim mencapai 7.001 bed.

Kendati demikian, Khofifah berharap masyarakat tak lalai untuk menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, hasil evaluasi Satgas COVID-19 Jatim selama ini menunjukkan penerapan protokol kesehatan yang ketat mampu mengendalikan kasus COVID-19.

"Sampai hari ini penyebaran COVID-19 belum berhenti. Semua kesiapan yang dilakukan pemerintah akan menjadi sia-sia jika tidak didukung dengan kepatuhan di masyarakat," pungkasnya.

Sementara hingga Minggu (27/12/2020), kasus COVID-19 di Jatim telah mencapai 80.748 kasus positif COVID-19 dengan 68.981 kasus sembuh, 5.583 kasus meninggal dunia, dan 6.148 lainnya dirawat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait