URstyle

Kasus Harian Meningkat, Ini Prediksi IDI soal Tren Tertinggi COVID-19

Eronika Dwi, Selasa, 19 Januari 2021 22.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Harian Meningkat, Ini Prediksi IDI soal Tren Tertinggi COVID-19
Image: Ilustrasi COVID-19. (Freepik/ezphoto)

Jakarta - Per Selasa (19/1/2021) kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 10.365 sehingga total menjadi 927.380 kasus.

Menanggapi penularan kasus COVID-19 yang masih terus meningkat, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih pun memperkirakan puncak penyebaran virus ini akan terjadi pada Maret-April mendatang.

"Saya tidak yakin puncaknya di Februari, namun saya berharap cepat. Mungkin puncak bisa bergeser ke Maret sampai April," kata Daeng dalam webinar 'Darurat Cegah 1 Juta Penderita COVID-19 Di Tanah Air' yang digelar Lembaga Survei KedaiKOPI, Selasa (19/1/2021).

Prediksi tersebut seiring dengan mulai distribusikannya vaksin COVID-19 Sinovac kepada masyarakat luas sejak 13 Januari kemarin.

Meski begitu, Daeng masih belum secara pasti mengetahui kapan akhir dari pandemi COVID-19 ini.

Selain itu, Daeng juga memprediksi total kasus COVID-19 di Indonesia akan menembus angka psikologis 1 juta kasus dalam 10 hari ke depan. Hal tersebut bisa terjadi apabila tambahan kasus harian mencapai lebih dari 10 ribu kasus.

Menurut Daeng, peningkatan kasus positif harian yang bertambah secara signifikan tersebut sebagai dampak berbagai peristiwa pada Desember lalu, seperti pilkada hingga libur nataru.

Dampak penularan COVID-19 akibat peristiwa tersebut akan terlihat hingga akhir Januari ini.
 
Namun, ia menilai untuk tidak perlu khawatir akan hal tersebut selama ada pemerintah yang siap menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Persiapan tersebut antara lain memperbaiki strategi pelayanan fasilitas kesehatan, dan memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat.

Daeng juga berharap penanganan di bagian awal sangat penting, seperti memastikan protokol kesehatan, untuk mempercepat penyelesaian pandemi COVID-19.

"Bahkan kalau protokol kesehatan perlu direvisi, diperkuat, kita perbaiki," ujarnya.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait