URnews

Kasus Keracunan Disinfektan di AS Meningkat, Trump Tolak Tanggung Jawab

Griska Laras, Selasa, 28 April 2020 12.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Keracunan Disinfektan di AS Meningkat, Trump Tolak Tanggung Jawab
Image: Donald Trump/flickr

Jakarta – Presiden Amerika Serikat  Donald Trump menolak bertanggung jawab atas meningkatnya kasus keracunan ‘penyalahgunaan disinfektan’ di negaranya.

Lonjakan ini terjadi setelah Trump berkomentar kalau sinar matahari dan suntik disinfektan kemungkinan bisa mengobati pasien COVID-19 pekan lalu. Namun saat ditanya soal lonjakan penyalahgunaan cairan antiseptik, Trump mengatakan tidak tahu sebabnya.

“Saya tidak bisa membayangkan kenapa,” katanya seperti dilansir CNN.

Awak media juga bertanya apakah Trump merasa bertanggung jawab atas kejadian itu, Trump menjawab, “Tidak, saya tidak (bertanggung jawab)”.

Pernyataan kontroversial Trump bermula ketika ia menghadiri konferensi pers soal pandemi virus corona di Gedung Putih pekan lalu.

Saat itu, seorang pejabat dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang  membahas soal eksperimen yang menunjukkan disinfektan seperti pemutih dan alkohol isopropil bisa membunuh virus corona yang menempel di permukaan benda yang tidak mudah keropos.

Trump kemudian bertanya tentang kemungkinan disinfektan digunakan untuk mengobati virus pada manusia .

“Adakah cara untuk melakukan sesuatu dengan menyuntikkan ke dalam atau hamper melakukan pembersihan,” tanyanya.

trump.jpg

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Reuters

Trump mendapat banyak kritik dan kecaman atas komentar kontroversialnya itu. Sehari kemudian, pejabat kesehatan AS dan perusahaan produk kebersihan merilis peringatan bahaya disinfektan jika tertelan untuk mencegah penyalahgunaan produk.

Menanggapi berbagai kecaman yang ditujukan kepadanya, Trump berdalih dan mengklaim pertanyaan itu bersifat sarkastik atau menyindir.

Ia juga mengatakan kalau ia mendorong jajaran pejabat untuk memeriksa efek disinfektan di tangan, bukan untuk dikonsumsi atau disuntik.

Dampak dari komentar Trump itu pun tak main-main. Banyak warga yang kebingungan dengan komentar orang nomor satu di AS itu.

Komentar Trump itu juga membuat kasus keracunan disinfektan melonjak di beberapa negara bagian New York. Pusat Pengendalian Racun Kota New York melaporkan 30 kasus keracunana dalam waktu 18 jam saja.

Dari 30 kasus itu, 9 kasus terjadi akiat paparan Lysol, 10 kasus akibat keracunan cairan pemutih dan 11 kasus lain akibat cairan pembersih rumah tangga.

Gubernur Maryland, Larry Hogan, mengaku menerima ratusan telepoin dari warga yang menanyakan kebenaran hal itu.  

"Saya pikir sangat penting bagi Presiden Amerika Serikat, pandemic corona membuat masyarakat sangat takut, bahwa dalam konferensi pers ini, kami benar-benar ingin mendapatkan fakta di luar sana," kata Hogan.

Negara bagian Illinois juga mengalami peningkatan kasus keracunan yang signifikan tak lama setelah pernyataan presiden.

Direktur Kesehatan Masyarakat Illinois, Dr. Ngozi Ezike mengatakan menerima panggilan dari seseorang yang menggunakan larutan deterjen untuk pembilasan sinus.

Selain itu, ada juga orang yang menyalahgunakan produk pemutih sebagai obat kumur untuk membunuh kuman

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait