URnews

Kecam Emmanuel Macron, Ormas Islam Surabaya Geruduk Kantor Konsulat Prancis

Nivita Saldyni, Senin, 2 November 2020 17.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kecam Emmanuel Macron, Ormas Islam Surabaya Geruduk Kantor Konsulat Prancis
Image: Ratusan massa dari berbagai ormas Islam menggelar unjuk rasa di depan Konjen Prancis di Surabaya, Senin (2/11/2020). (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Surabaya - Ratusan massa aksi yang berasal dari sejumlah ormas Islam di Surabaya menggelar unjuk rasa di depan Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Prancis di Jalan Mawar, Tegalsari, Surabaya, Senin (2/11/2020).

Aksi ini digelar sebagai respon atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah melukai umat muslim di dunia.

Massa yang hadir tak hanya dengan tangan kosong. Mereka membawa spanduk dan poster-poster yang mengecam pernyataan Emmanuel Macron. Bahkan spanduk bertuliskan 'Boikot Produk Prancis' juga ikut mewarnai aksi kali ini.

Berdasarkan pantauan Urbanasia di lokasi, demo kali ini juga diwarnai dengan aksi injak-menginjak gambar bendera Prancis dan juga foto Emmanuel Macron, guys.

Sementara itu, perwakilan ormas Islam Kota Surabaya, H. Mahsun aksi kali ini merupakan respon umat muslim di Kota Surabaya karena Emmanuel Macron tak kunjung meminta maaf kepada umat Islam di dunia.

"Setelah menimbang dan mencermati tindakan dan atau ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melakukan penghinaan terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, mayoritas umat Islam telah memberikan kritik dan tuntutan terhadapnya untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas tindakannya. Namun, hingga kini Presiden Emmanuel Macron tidak menggubris berbagai kritik, saran dan himbauan umat Islam di seluruh dunia," katanya di Surabaya, Senin (2/11/2020).

Aksipun berakhir damai dengan pembacaan pernyataan sikap dan tuntutan seluruh ormas Islam se-Surabaya terhadap sikap Presiden Prancis yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad SAW. Berikut tujuh tuntutan ormas Islam se-Surabaya dalam aksi kali ini:

1. Melakukan gerakan untuk memboikot seluruh produk yang berasal dari negara Prancis sebagai bentuk protes atas tindakan dan atau ucapkan dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melakukan penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam.

2. Mendukung sikap Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini adalan Presiden Ir. Joko Widodo (Jokowi) dengan memberikan teguran dan peringatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron agar menarik tindakan dan atau ucapan yang menghina Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam serta menyampaikan permohonan maaf.

3. Mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan menarik Duta Besar Republik Indonesia di Prancis untuk sementara waktu hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron menarik tindakan dan atau ucapan yang menghina Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam serta menyampaikan permohonan maaf.

4. Mendesak kepada mahkamah Uni Eropa untuk memberikan peringatan dan sanksi tegas kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

5. Mendukung sikap negara yang tergabung dalam Organisasi Konperensi Islam (OKI) yang telah memberikan peringatan dan seruan untuk memboikot semua produk yang berasal dari Prancis.

6. Umat Islam merupakan umat yang sangat mencintai perdamaian dan persaudaraan. Akan tetapi jika terdapat pihak yang melukai umat Islam dengan melakukan penghiraan terhadap Rasulullah Muhammad Shallalahu alaihi Wasallam, maka karni akan menutut dengan cara yang bijak dan beradab.

7. Mengimbau kepada seluruh pihak, agar kejadian berupa penghinaan terhadap Rasulullah Shallahu 'alaihi Wasallam agar tidak terulang lagi. Karena kita sebagai manusia sudah seharusnya saling menghargai dan tidak memantik kebencian. Terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19, dunia membutuhkan persatuan dan kerjasama bukan permusuhan dan kebencian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait