URnews

Ketua DPRD Kota Malang Dukung Aksi Damai Masyarakat Tuntut Presiden Prancis

Shelly Lisdya, Senin, 2 November 2020 10.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ketua DPRD Kota Malang Dukung Aksi Damai Masyarakat Tuntut Presiden Prancis
Image: Instagram @dprdmalangkota

Malang - Banyak negara-negara Islam yang mulai memboikot produk-produk asal Prancis. Hal ini lantaran pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai telah melecehkan umat muslim di dunia.

Di Kota Malang, Jawa Timur sendiri misalnya, hari ini, Senin 2 November 2020, bakal ada aksi damai yang mengecam Presiden Prancis, Emmanuel Macron di kawasan kompleks Gedung DPRD dan Balai Kota Malang pada pukul 12.00 WIB.

Adapun tuntutan seruan aksi damai tersebut di antaranya, yakni memboikot semua produk-produk Prancis, menuntut permintaan maaf Macron, dan adili penghina Nabi Muhammad SAW. 

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kota Malanh, I Made Rian Diana Kartika mendukung aksi damai tersebut. Ia menyebut, pernyataan Macron menyakiti hati umat beragama di dunia. 

"Memang akan ada aksi hari ini, dan sekitar ada 800 orang yang akan turun. Pernyataan Macron itu melecehkan simbol keagamaan dan tidak dibenarkan. Karena akan memecah belah kerukunan antar umat beragama," katanya.

Ia pun berharap, aksi damai ini tak membawa isu-isu ras yang lebih meluas. Hal ini lantaran Malang dikenal sebagai kota dengan toleransi paling tinggi.

"Kota Malang ini toleransinya sangat tinggi. Seperti masalah ini, kami dukung sepenuhnya aspirasi masyarakat agar simbol-simbol agama tidak lagi diperdebatkan," tandasnya.

Seperti yang telah diberitakan, Presiden Emmanuel Macron dituding telah menghina Islam ketika ia menyampaikan pidato untuk memimpin penghormatan bagi guru Prancis, Samuel Paty.

Salah satu point dari pidato Macron adalah membahas Islam merupakan agama yang mengalami krisis. Bahkan dikaitkan dengan aksi terorisme dan radikalisme.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait