Kecelakaan Truk Trailer, Jam Operasional Kendaraan Besar Akan Dibatasi

Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meninjau lokasi kejadian kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
"Dari lubuk hati terdalam saya mengucapkan duka cita yang paling mendalam bagi para korban," katanya di lokasi, Rabu (31/8/22).
Pihaknya memastikan percepatan penanganan kecelakaan termasuk evakuasi para korban agar segera dibawa ke rumah sakit terdekat yakni RSUD Kota Bekasi dan Rumah Sakit Ananda Kota Bekasi.
"Saya pastikan percepatan penanganan bagi korban kecelakaan yang mengalami luka-luka untuk segera ditangani, juga saya minta data segera terkait siswa yang menjadi korban kepada pihak sekolah," katanya.
Ia pun juga telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk meliburkan sekolah terdampak kecelakaan selama beberapa hari ke depan dengan maksud memberikan waktu pemulihan trauma siswa.
"Saat ini sekolah kita liburkan sementara untuk menenangkan keluarga korban kecelakaan, kami akan berikan trauma healing khususnya kepada keluarga korban," ujarnya.
Lebih lanjut, Tri mengaku pemerintah daerah sebenarnya pernah bersurat kepada BPTJ terkait dengan permohonan pembatasan jam operasional kendaraan besar.
"Kami sudah bersurat sejak 16 Agustus 2022 terkait pembatasan operasional kendaraan besar karena ada beberapa jalan yang statusnya adalah jalan Nasional," katanya.
"Saat ini tim terkait masih mengidentifikasi peristiwa ini. Salah satunya, jam operasional kendaraan besar akan kami batasi dalam jam-jam padat. Semoga kecelakaan tidak terjadi lagi. Evaluasi menyeluruh segera dilakukan untuk meminimalkan potensi lakalantas," tutupnya dalam akun Twitter pribadinya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pemkot Bekasi untuk segera mengevaluasi jam operasional truk besar yang melintas di jalan kota imbas kecelakaan maut truk trailer di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung.
"Saya sudah mengarahkan agar Wali Kota Bekasi mengevaluasi jam kerja untuk truk-truk besar yang melintasi kota di jam-jam padat, yang berpotensi pada rawannya kecelakaan lalu lintas," kata Emil dikutip dari akun Instagram pribadinya.
Tak hanya itu, Emil meminta pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kecelakaan tersebut dan memberikan tindakan hukum kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
"Kepada pemilik perusahaan, mohon selalu pastikan kelaikan jalan dari armada kendaraan bisnisnya, karena ini adalah kejadian kedua yang melibatkan truk besar dalam kecelakaan lalu lintas di wilayah Bodebek," lanjutnya.
Dalam unggahannya, Emil juga menyampaikan duka cita kepada keluarga korban kecelakaan maut tersebut. Ia mengaku akan segera takziah ke rumah para korban.
"Semoga para orang tua dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan atas musibah ini. Jika memungkinkan kami akan segera takziah kepada keluarga yang ditinggalkan," pungkasnya.