URedu

Kemendikbud Sukses Himpun 15 Ribu Relawan Covid-19 di Tahap Pertama

Nunung Nasikhah, Jumat, 27 Maret 2020 16.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemendikbud Sukses Himpun 15 Ribu Relawan Covid-19 di Tahap Pertama
Image: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. (Dok. Kemendikbud)

Jakarta – Inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menggalang tenaga relawan untuk membantu penanganan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) ternyata banyak dilirik oleh anak muda.

Hingga ditutupnya pendaftaran tahap pertama pada Selasa (24/3/2020) tercatat telah ada 15.000 mahasiswa yang secara sukarela telah siap menjadi relawan untuk terlibat dalam program hasil bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) tersebut.

“Ini sangat luar biasa. Gerakan ini bisa terwujud karena motivasi kuat para mahasiswa kesehatan dan bidang-bidang lain yang ditunjang semangat gotong royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi yang mengancam masa depan Indonesia,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, sebagaimana dikutip dari website resmi Kemendikbud.

“Mari kita tunjukkan bahwa anak-anak muda Indonesia secara sukarela berani dan bisa menyelamatkan nyawa-nyawa masyarakat Indonesia. Mari bersama kita taklukkan pandemi Covid-19. Mari kita tunjukkan bahwa institusi-institusi pendidikan bisa bergerak menjadi ujung tombak melawan pandemi ini," tegas Nadiem.

Ia menjelaskan bahwa program sukarela yang diperuntukkan bagi para mahasiswa dalam bidang kesehatan dan bidang-bidang terkait lain merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan saat ini untuk membantu pemerintah menangani wabah COVID-19.

Para anak muda ini akan diterjunkan untuk melakukan program-program preventif dan promotif melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19. Mereka juga dapat membantu pemerintah daerah melakukan pelacakan (tracing and tracking) serta membantu pelayanan call center di pusat maupun daerah serta pusat-pusat layanan Covid-19.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti), Nizam, menambahkan, selain mahasiswa bidang kesehatan secara sukarela, Kemendikbud juga mendorong dan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi negeri untuk menyiapkan Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan sebagai sub center tes Covid-19.

Di samping itu, Rumah Sakit Pendidikan di bawah Kemendikbud juga disiapkan untuk merawat pasien COVID-19 sesuai kapasitas masing-masing.

“Saat ini terdapat 13 Fakultas Kedokteran dan 13 Rumah Sakit Pendidikan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium untuk tes COVID-19,” jelas Nizam.

Pelatihan pembekalan bagi relawan mahasiswa, kata Nizam akan dilakukan secara online melalui video conference dan video streaming selama tiga hari dengan pemateri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan dan para dokter senior.

Pelatihan ini menjadi bagian sangat penting agar para relawan paham dan bertindak sesuai protokol yang diberikan.

"Pelatihan menghadapi Covid-19 ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan meningkatkan kompetensi relawan dengan baik. Meskipun lewat daring, pelatihan tetap berjalan optimal dan diharapkan nanti relawan mahasiswa akan berjalan sesuai prosedur yang diberikan," ungkap Nizam.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait