URedu

UN Berlangsung di Tengah Isu Corona, Kemendikbud Terapkan Protokol Kesehatan

Nunung Nasikhah, Jumat, 13 Maret 2020 14.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
UN Berlangsung di Tengah Isu Corona, Kemendikbud Terapkan Protokol Kesehatan
Image: istimewa

Jakarta – Pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini rencananya bakal tetap dilaksanakan meski penyebaran virus corona jenis baru (Covid 19) masih mengkhawatirkan.

Rangkaian UN 2020 bakal dimulai dari jenjang SMK/MAK pada 16-19 Maret 2020. Sementara untuk jenjang SMA/MA akan dilaksanakan pada 30 Maret-2 April 2020, dan jenjang SMP/MTs/Wustha/Paket B akan berlangsung pada 20-23 April 2020.

Selain itu ada juga UN Pendidikan Kesetaraan untuk Program Paket C yang akan diselenggarakan pada 4-7 April 2020.

Mengutip informasi dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan, pelaksanaan UN tahun ini dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan berdasarkan Surat Edaran Menteri No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan.

"Khusus untuk UN kami menambahkan beberapa hal yang teknisnya spesifik. (UN) tetap dilaksanakan sesuai jadwal pada prinsipnya, tapi ada protokol yang perlu dilaksanakan," ujar Totok di kantor Kemendikbud, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dengan penerapan protokol kesehatan ini, ada beberapa aturan khusus yang diberlakukan dalam pelaksanaan UN di tengah penyebaran COVID-19.

Protokol tersebut mengatur bahwa seluruh peserta UN diharapkan untuk menghindari kontak fisik dan tidak lupa mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian. Oleh karenanya, Totok berharap seluruh sekolah menyediakan sarana pencuci tangan.

“Nanti harapannya setiap kelas itu bagi yang sekolah-sekolahnya (melaksanakan UN) didorong untuk menyediakan hand sanitizer,” tandas Totok.

Selain itu, peserta UN juga diimbau tidak memaksakan diri untuk mengikuti ujian jika memiliki keluhan gejala infeksi COVID-19 seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sesak nafas. Sebab, jadwal UN dapat diganti ke lain waktu sesuai dengan kebutuhan.

Lalu, sekolah juga diimbau menyediakan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian dan memastikan untuk membersihkan ruangan ujian sebelum dan sesudah pelaksanaan UN yang disertai dengan membersihkan semua benda yang tersentuh peserta UN.

Totok menambahkan, setiap antar sesi pelaksanaan UN harus diisi dengan kegiatan sterilisasi ruangan selama satu jam.

Di samping itu, Totok juga mengimbau peserta UN agar tidak menggunakan alat tulis bersama, misal saat mengisi daftar hadir.

Selanjutnya, jika ditemukan ada warga sekolah yang mengalami gejala infeksi COVID-19, kepala sekolah diharapkan segara meminta yang bersangkutan agar memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Namun jika kasus yang muncul dalam jumlah besar, maka dapat segera berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait