Meski Ditutup, Kemendikbud Sediakan Layanan Jelajah Museum Secara Online
Jakarta – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya memutuskan untuk menutup beberapa museum yang berada di bawah naungannya.
Penutupan ini dikatakan sebagai bagian dari serangkaian upaya Kemendikbud untuk menghadang penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia.
Kebijakan ini menjadi pilihan yang harus dilakukan dalam rangka menghadapi ancaman penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di ruang publik, guys.
"Untuk mencegah penyebaran Covid-19 maka layanan kunjungan ke museum, galeri, dan cagar budaya untuk sementara ditutup,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, belum lama ini.
Meski demikian, Nadiem mengatakan, masyarakat tetap dapat mengakses museum dan beberapa situs di Indonesia menggunakan platform teknologi.
"Sejak beberapa waktu yang lalu, Kemendikbud telah bekerjasama dengan Google, dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture," ujar Nadiem.
Platform ini dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard.
Dengan begitu, penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada masyarakat karena sudah dapat dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia. Masyarakat juga dapat memanfaatkan virtual reality melalui ponsel dengan aplikasi Google Arts & Culture yang tersedia di Android dan iOS.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid mengatakan, beberapa informasi budaya Indonesia lainnya juga dapat dinikmati melalui aplikasi Google Arts & Culture. Di antaranya menjelajahi Museum Situs Manusia Purba Sangiran dan Museum Nasional, guys.
"Sampai berwisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko dengan Virtual Tour 360 derajat," terangnya.
Selain museum-museum yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, kalian juga dapat melihat beberapa situs lainnya seperti Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Galeri Batik YBI, Monumen Nasional (MONAS) di Jakarta, Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Bali.
Google Arts and Culture ini memuat beberapa alat dan sumber daya pendidikan untuk guru dan siswa. Ada video pendidikan, yang tersedia melalui saluran YouTube dan disematkan di halaman web Google Arts & Culture.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengunjungi laman milik museum-museum yang saat ini sedang ditutup untuk sementara waktu.
"Berbagai layanan digital di bidang kebudayaan ini menjadikan belajar di rumah selama masa penutupan sementara sekolah, kita harapkan menjadi tidak terlalu membosankan," ujar Hilmar Farid.
Nah, berikut ini adalah daftar museum di bawah pembinaan Ditjen Kebudayaan yang bisa diakses saat kalian sedang #dirumahaja, guys.
1. Museum Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbdud.go.id/munas atau museumnasional.or.id
2. Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres
3. Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/msp
4. Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn atau muskitnas.net
5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/mpnp
6. Museum Basuki Abdullah, Jakarta. Akses digital melalui www.kebudayaan.kemdikbud.go.id/mba atau museumbasoekiabdullah.or.id
7. Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/vredeburg atau vredeburg.id
8. Galeri Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional atau galeri-nasional.or.id
9. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran
10. Balai Konservasi Borobudur, Jawa Tengah. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkb atau borobudurpedia.id.