URstyle

Kemenkes Bentuk Tim Investigasi Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius

Nivita Saldyni, Jumat, 14 Oktober 2022 08.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenkes Bentuk Tim Investigasi Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius
Image: Kantor Kemenkes RI di Jakarta (Dok. Kemenkes RI).

Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bentuk tim investigasi untuk merespons munculnya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia mengatakan, tim akan bertugas untuk mengungkap dan menangani laju kasus gangguan ginjal akut misterius. 

"Kementerian Kesehatan telah membentuk tim yang terdiri atas Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut misterius," kata Nadia, dilansir dari Antara pada Jumat (14/10/2022).

Nadia menambahkan, catatan Kemenkes menunjukkan saat ini ada 40 anak usia balita sampai delapan tahun dengan kasus ginjal akut misterius yang masih dalam penanganan. Jumlah ini termasuk tiga kasus tambahan baru pada 3 Oktober 2022.

Ia pun menjelaskan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes RI sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022. Isinya tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

Sementara soal penyebabnya sendiri sampai saat ini masih ditelusuri. Sebab hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) tidak menemukan bakteri atau virus yang spesifik. Sementara berdasarkan diskusi dengan tim dari Gambia, Afrika yang punya kasus serupa, dugaan sementara mengarah ke konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. 

"Tapi ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah," terang Nadia.

Nadia pun memastikan sampai saat ini Kemenkes masih berkoordinasi dengan pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengadakan investigasi kasus di Gambia. Sehingga ia berharap bisa mengetahui hasil investigasi tersebut nantinya. 

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan ada 131 kasus gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) progresif atipikal yang ditemukan pada anak di 14 provinsi, salah satunya DKI Jakarta.

Kasus misterius ini muncul dalam rentang waktu Januari hingga Oktober 2022 pada anak-anak usia di bawah lima tahun, dan ada juga yang berusia delapan tahun. 

"Penyakit ini misterius karena IDAI belum memastikan penyebabnya," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangan persnya. 

Awalnya, IDAI menduga kasus ini ada kaitannya dengan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) karena COVID-19. Namun ternyata hasil diskusi dan analisis menemukan ada kasus yang tidak pernah positif COVID-19 sebelumnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait