URstyle

Kemenparekraf Kembangkan Travel Pattern di Kawasan Borobudur

Shelly Lisdya, Rabu, 23 Juni 2021 10.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenparekraf Kembangkan Travel Pattern di Kawasan Borobudur
Image: Candi Borobudur. (Humas Kemenparekraf)

Jakarta - Dalam mengembangkan perjalanan wisata di Indonesia selama pandemi, pemerintah terus berupaya membuat program-program baru, salah satunya adalah 'Trail of Civillization'.

Ya, Trail of Civillization ini merupakan terobosan baru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mengembangkan travel pattern (pola perjalanan) di kawasan Borobudur yang merupakan salah satu destinasi super prioritas.

FYI nih guys, Borobudur Trail of Civilization merupakan uji coba pelaksanaan pola-pola perjalanan di sekitar kawasan Candi Borobudur yang disusun berdasarkan relief yang terdapat di dinding candi. 

Di mana, relief-relief tersebut menggambarkan peradaban kehidupan masyarakat sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa.

1624420471-borobudur2.jpegSumber: Relief Candi Borobudur. (Humas Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, uji coba ini sangat menguntungkan wisatawan, sebab mereka akan memperoleh pengalaman yang sangat berkesan dalam kunjungannya ke kawasan Candi Borobudur.

"Dalam kunjungan ke Borobudur yang merupakan destinasi super prioritas ini kita harus menghadirkan suatu pengalaman unik," kata Sandiaga di Candi Borobudur, Senin (21/6/2021).

Sandiaga pun mengatakan, uji coba ini merupakan bagian dari langkah mempersiapkan Borobudur sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

"Harapannya wisata yang localized, customized, and smaller in size ini bisa kita hadirkan melalui Borobudur Trail of Civilization," terangnya.

Acara ini dilaksanakan pada 21-23 Juni diisi dengan sejumlah kegiatan dengan peserta berskala kecil seperti olahraga yoga, bertani, dan membuat kerajinan tangan gerabah.

"Kegiatan ini diharapkan akan memperkaya kunjungan wisatawan, meningkatkan kualitas kunjungan, memperlama durasi tinggal dan juga meningkatkan kualitas belanja wisatawan. Sehingga kita bisa bangkit, menebar semangat dan pelaku-pelaku ekonomi kreatif bisa menggeliat lagi serta membuka lapangan kerja," ungkap Sandiaga.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menjelaskan, dalam kegiatan ini ada lima pola perjalanan yang diujicobakan, yaitu Ancient Kingdom Trail, Joglosemar Historic Trail, Buddhist Pilgrimage, Edu Trail, dan The Classical Indonesia Batik Route.

Selain itu, uji coba ini juga bertujuan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan di masa yang akan datang dan menyiapkan atraksi wisata di sekitar kawasan Borobudur. 

"Jalur wisata tematik heritage ini disusun berdasarkan relief yang ada di Candi Borobudur," kata Rizki.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait