URnews

Makna Pelepasan Ribuan Lampion Saat Waisak di Borobudur

Dyta Nabilah, Rabu, 26 Mei 2021 16.07 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Makna Pelepasan Ribuan Lampion Saat Waisak di Borobudur
Image: Pelepasan Lampion ke Udara (Pexels/AbbyKihano)

Jakarta - Sebelum pandemi COVID-19 menyerang, perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur begitu ramai. Salah satu tradisi yang terkenal yakni pelepasan ribuan lampion yang boleh dihadiri oleh umat Buddha seluruh Indonesia dan mancanegara.

Lampion yang diterbangkan disebut sebagai Lentera Puja. Rangkaian ini menjadi momen sakral umat Buddha sebagai penutupan Trisuci Waisak. 

Persembahan kepada Sang Buddha itu disimbolkan dengan lampion. Diharapkan bisa menumbuhkan ajaran penting perihal kebajikan, kebencian, dan pandangan yang sesat.

1622019781-39E0510B-42F6-4231-994E-0DFD368F9D73.jpegSumber: Penerbangan lampion pada tahun 2019 (Instagram/@BorobudurPark)

Tradisi pelepasannya bertujuan untuk hilangkan hal-hal negatif dari diri manusia. Maka, setiap lampion dituliskan doa dan harapan agar menjalani kehidupan yang lebih baik. 

Sehingga, umat Buddha berharap agar selalu mendapatkan kesehatan, berkah, pikiran yang tulus.

Api dalam lampion melambangkan semangat diri mencari petunjuk dalam jalani kehidupan yang murni. Ketika diterbangkan bersama, cahaya lampion akan menampakkan menerangi gelapnya malam. 

Sayangnya, tahun ini tak ada kemeriahan pelepasan lampion yang menjadi momen indah saat bulan purnama. Terakhir, pengurus Candi Borobudur mengadakan acara pada tahun 2019.

Biasanya, perayaan Trisuci Waisak di Candi Borobudur ini ramai karena tak tertutup untuk umat Buddha saja. Penganut agama lain juga bisa mengikuti rangkaian religi tersebut karena dibuka untuk umum.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait