URnews

Kepala PVMBG KESDM Jelaskan soal Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini

Nivita Saldyni, Selasa, 1 Desember 2020 11.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kepala PVMBG KESDM Jelaskan soal Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini
Image: Gunung Semeru erupsi, Selasa (1/12/2020). (PVMBG KESDM)

Lumajang - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meletus, Selasa (1/12/2020) dini hari. Letusan Gunung Semeru kali ini diikuti dengan adanya luncuran awan panas berjarak luncur hingga 2.000 meter ke arah Besuk Koboan.

Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Kepala PVMBG KESDM, Kasbani, Selasa (1/12/2020).

Kepada Urbanasia, Kasbani mengatakan bahwa erupsi Gunung Semeru sebenarnya terjadi hampir setiap hari, namun erupsi tadi pagi memang berbeda karena diikuti luncuran awan panas.

"Gunung Semeru erupsinya hampir setiap hari. Untuk Gunung Semeru itu karakteristiknya memang sering meletus dan yang tadi pagi itu memang diikuti oleh awan panas guguran yang masuk ke dalam lembah ke arah selatan yang memang sering dilalui awan panas di situ," kata Kasbani kepada Urbanasia lewat sambungan telepon, Selasa siang.

Kasbani menjelaskan bahwa memang tak ada masyarakat yang berada di lembah tersebut. Namun pihaknya telah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi tersebut.

Nah, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, Kasbani menyatakan bahwa status Gunung Semeru masih dalam level II atau waspada.

"Intinya masih tetap waspada (level II), belum kami tingkatkan karena kami sedang evaluasi apakah masih ada potensi untuk terjadi awan panas susulan. Dan apakah nanti akan ada lagi atau tidak, sedang kami evaluasi dengan melihat kondisi kubah yang di atas, kubah lava yang kalau longsor bisa memicu terjadi awan panas guguran. Itu sedang kami lihat, kami evaluasi dulu," jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa tim PVMBG akan selalu memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

"Tim kami juga selalu memantau dan koordinasi dengan pemerintah setempat agar daerah-daerah potensial yang dilalui oleh awan panas itu, masyarakat jangan mendekat ke situ dan itu sudah kami lakukan," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait