URtainment

Keren! Desainer Wignyo Rahadi Galang Donasi Lewat Masker Tenun Etnik

Anisa Kurniasih, Selasa, 19 Mei 2020 19.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! Desainer Wignyo Rahadi Galang Donasi Lewat Masker Tenun Etnik
Image: Koleksi masker kain tenun etnik desainer Wignyo Rahadi (Istimewa)

Jakarta - Di tengah pandemi COVID-19, masyarakat dihimbau menggunakan masker kain sebagai alternatif masker medis untuk untuk menekan penyebaran virus.

Nah, kebutuhan akan masker kain yang meningkat drastis berupaya dipenuhi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang fashion termasuk desainer Wignyo Rahadi.

Wignyo turut tergerak untuk merilis produk masker tenun melalui brand Tenun Gaya guys. Koleksi masker ini terbuat dari tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) jenis spunsilk dobi dengan kombinasi ragam warna dan corak bernuansa etnik kontemporer, antara lain modifikasi kawung.

Masker kain buatannya itu juga diberi sentuhan tenun ATBM aksen full bintik dan salur bintik yang menjadi signature dari brand Tenun Gaya loh. 

Dirancang dengan konsep patchwork bernuansa etnik kontemporer, masker tenun ini memiliki kombinasi motif yang berbeda, sehingga dapat dikoleksi guys.

Rupanya, melalui produk masker tenun ini, Wignyo sekaligus menggagas program donasi yang dibagikan setiap hari Jumat selama Ramadan guys.

Dengan membeli satu set produk masker tenun yang terdiri dari tiga buah masker senilai RP 100 ribu, maka artinya, pembeli bisa sekaligus berdonasi.

Hasil penjualan produk masker  akan didonasikan berupa sembako yang didistribusikan di sekitar workshop Tenun Gaya yang berada di Desa Padaasih, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

“COVID-19 berdampak pada perekonomian nasional dan berbagai sektor usaha termasuk pelaku UKM di bidang fashion. Seperti di lingkungan sekitar workshop Tenun Gaya di Sukabumi yang banyak kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Untuk itulah, kami beritikad menggalang donasi dari konsumen melalui produk masker tenun,” ujar Wignyo dalam keterangan resminya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait