URedu

Keren! Mahasiswa UMM Kompak Kenakan Pakaian Adat saat Yudisium Online

Nunung Nasikhah, Kamis, 2 Juli 2020 00.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! Mahasiswa UMM Kompak Kenakan Pakaian Adat saat Yudisium Online
Image: Prosesi yudisium online dari mahasiswa UMM. (Humas UMM)

Malang – Di tengah pandemi corovirus disease (COVID-19) seperti saat ini, selebrasi kelulusan kuliah seperti wisuda dan yudisium umumnya hanya bisa dilakukan secara online.

Begitu juga dengan yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang baru saja menggelar Yudisium Periode II Tahun 2020, hari ini (1/7/2020).

Meskipun yudisium kali ini digelar secara online melalui Zoom dan disiarkan secara live di akun youtube FKIP UMM Official, namun kekhidmatan dan keseruannya tak jauh beda dengan yudisium secara tatap muka loh.

Pasalnya, dalam yudisium bertema “Membangun Optimisme Meretas Kehidupan Baru dalam Dunia Pendidikan” tersebut, sebanyak 166 calon wisudawan/wisudawati kompak mengenakan baju adat masing-masing daerah.

Ketua Pelaksana Yudisium FKIP UMM, Dr. Sugiarti, M.Si., mengatakan, tujuan dikenakannya pakaian adat masing-masing daerah tersebut, untuk memupuk semangat kebangsaan di tengah wabah.

Selain itu, prosesi yudisium yang dilakukan secara online tersebut dinilai menjadi momen yang pas untuk saling menunjukkan budaya daerah masing-masing.

“Dengan begini akan terlihat kita memang berbeda-beda tetapi tetap satu Indonesia. Semangat ini penting untuk digarisbawahi kembali di tengah wabah agar kita bisa saling menguatkan,” ujar Sugiarti.

“Kemudian, FKIP UMM sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang menjadi roda penggerak dalam rangka menata kehidupan baru dunia pendidikan, benar-benar berupaya menyiapkan lulusannya untuk siap terjun menjadi pendidik profesional,” imbuhnya.

Dalam sambutannya secara online, Dekan FKIP UMM, Dr. Poncojari wahyono, M.Kes., memberi pesan kepada para peserta untuk “SIAP KERJA”.

“S maksudnya adalah selalu bersyukur, I adalah ikhtiar, A adalah amanah, kemudian P adalah peduli. Dan kerja ini ada 5 AS, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja mawas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas,” kata Poncojari

Selain itu, petuah dan inspirasi juga disampaikan melalui bunga rampai pemikiran dosen ihwal tatanan baru dalam dunia pendidikan.

Nah, karena digelar di tengah suasana pandemi, FKIP UMM juga memutuskan untuk menggratiskan kegiatan yudisium tersebut sebagai bentuk empati kepada para orang tua atau wali mahasiswa yang terdampak pandemi COVID-19 secara ekonomi.

“Penggratisan ini sebagai bentuk apresiasi dan berempati terhadap adanya musuh Covid-19 ini. Dengan demikian mudah mudahan bisa meringankan beban orang tua atau wali mahasiswa yang mungkin terimbas dampak musibah,” ungkap Poncojari.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait