URedu

Keren! SMA di Yogyakarta Ujian Pakai Aksara Jawa Digital

Afid Ahman, Minggu, 27 Desember 2020 14.03 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! SMA di Yogyakarta Ujian Pakai Aksara Jawa Digital
Image: Sejumlah SMU di Yogyakarta menggunakan aksara Jawa saat ujian sebagai bentuk pelestarian. (Istimewa)

Yogyakarta - Derasnya arus globalisasi sedikit banyak mengancam eksistensi budaya di masyarakat, salah satunya aksara Jawa. Upaya pelestarian terus dilakukan seperti dilakukan sejumlah SMA di Yogyakarta menggunakan aksara Jawa digital saat ujian.

Adalah Setya Amrih Prasaja, filolog Dinas Kebudayaan Daerah Yogyakarta. Sosoknya memelopori digitalisasi aksara Jawa sejak 10 tahun silam. Dan karyanya telah digunakan dalam pembelajaran sekolah di Yogyakarta.  

Amrih sendiri sejatinya seorang guru bahasa Jawa. Dia coba menggabungkan aksara Jawa dengan teknologi sehingga bisa dipergunakan di komputer.

“Waktu itu saya minta izin kepada kepala sekolah SMA 2 Bantul, pendidikan basis budayanya tidak ke pelajaran bersifat benda, tapi justru main di karakter dan pola pikir anak dengan aksara (Jawa). Bahkan di SMA 2 Bantul itu ulangan harian sampai ulangan akhir semester seluruhnya menggunakan aksara Jawa,” ujar Amrih dalam keterangan resminya.

Menurutnya pola tersebut cukup efektif, yaitu membiasakan siswa menggunakan aksara Jawa pada komputer dalam pembelajaran sehari-hari. Lambat laun siswa akan terpola dan mengenal aksara Jawa secara digital.

Alhasil dalam praktiknya mereka sudah terbiasa dan tidak kesulitan dalam menjawab soal-soal yang dituliskan dalam aksara Jawa secara online.

“Tahun 2010 waktu saya pertama jadi guru itu saya udah bilang di kelas, anak-anak saya giring ke lab. TIK (Laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi) meskipun saya bukan orang TIK tapi ada fasilitas TIK saya manfaatin, karena sudah saya biasakan untuk ulangan harian online," tutur Amrih.

Hal senada juga diungkapkan kerabat satu profesi Amrih. Menurut Bekti Pangastuti, digitalisasi aksara Jawa sangat memudahkan kegiatan belajar mengajar karena dengan adanya perangkat digital siswa lebih semangat dan lebih tertantang dalam mempelajari Aksara Jawa.

“Dulu awal mengajar aksara Jawa masih manual. Namun, ketika Pak Setya Amrih masuk ke SMA 2 Bantul, dimulai lah digitalisasi aksara Jawa sampai sekarang," ungkap Bekti yang turut mengajar aksara Jawa di SMA 2 Bantul.

Pengakuan serupa juga datang dari Abdul Afif Rosyidi. Hingga kini digitalisasi aksara Jawa masih digunakan dalam kegiatan belajar di SMA Negeri 1 Mlati, Sleman, Yogyakarta.

"Aksara Jawa masih dipergunakan hingga kini. Karena sangat membantu dalam proses belajar-mengajar terutama di masa pandemi ini. Peserta didik sangat antusias dengan pertanyaan dan responsnya saat dikenalkan aksara Jawa di internet baik melalui laptop maupun ponsel pintar," ujar Afif.

Salah satu Alumni SMA 1 Sanden, Ageng Purwo Haryatno, menuturkan sekitar tahun 2011, semasa duduk di bangku SMA, dirinya diajarkan tentang bagaimana cara menggunakan aksara Jawa menggunakan komputer/laptop oleh Amrih.

Dalam perkembangannya aksara Jawa kini lebih responsif dan mudah diaplikasikan ke perangkat digital, mulai dari laptop hingga menggunakan telfon genggam, menurut Ageng hal ini dirasa sangat bermanfaat bagi kerabat yang menggunakannya

“Penggunaan aksara Jawa dalam ranah digital sangat bermanfaat bagi temen-temen yang bisa menggunakannya, baik itu untuk desain produk, dekorasi jalan dan lain-lain, terpenting bisa memperkenalkan kembali aksara Jawa dengan lebih mudah,” terang Ageng.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait