URnews

Kesaksian Dinilai Tak Masuk Akal, Daden Ajudan Ferdy Sambo Disemprot Hakim

William Ciputra, Selasa, 8 November 2022 13.51 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kesaksian Dinilai Tak Masuk Akal, Daden Ajudan Ferdy Sambo Disemprot Hakim
Image: Daden Miftahul Haq, ajudan Ferdy Sambo di persidangan. (Tangkapan layar tayangan live Kompas TV)

Jakarta - Daden Miftahul Haq, salah satu ajudan Ferdy Sambo turut memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (8/11/2022). Namun, kesaksiannya dinilai tak masuk akal hingga mendapat teguran dari hakim. 

Dalam sidang tersebut, Daden diminta untuk memberikan kesaksian berkaitan dengan kronologi kematian Brigadir J. Daden pun bercerita sempat berbincang dengan Brigadir J pada pagi hari sebelum kejadian. 

Adapun kesaksian yang dipersoalkan hakim adalah saat Daden mengaku mendapat informasi adanya insiden penembakan dari ajudan lain bernama Adzan Romer. 

Awalnya, Daden mengaku sempat melihat Romer pergi menggunakan mobil dengan Ferdy Sambo. Namun sejurus kemudian, Daden mengaku bertemu dengan Romer dan mendapat cerita adanya insiden di rumah dinas Ferdy Sambo. 

Saat itu Daden mengaku tidak mengetahui Ferdy Sambo pergi kemana. Ia juga tidak tahu kedatangan Romer setelah pergi sebelumnya. 

“Kalau saudara Romer ada di situ, berarti saudara FS tidak ada di situ, udah pulang dong?” tanya hakim. 

“Tidak ada Yang Mulia, hanya Romer saja,” kata Daden. Ia juga mengaku tidak diberi tahu keberadaan Ferdy Sambo, serta tidak bertanya kepada Romer. 

“Kan kalau menurut keterangan Reza, saudara itu ada di depan, ketemu dengan saudara saat itu,” kata hakim. 

Ucapan hakim yang berdasarkan kesaksian Reza ini diiyakan oleh Daden. Hal ini yang membuat keterangan Daden dinilai rancu oleh hakim. 

Pasalnya, Daden mengaku berada di depan rumah saat bertemu Reza. Namun, Daden mengaku tidak melihat Romer. Padahal, Daden sendiri yang mengaku mendapat informasi insiden di rumah dinas dari Romer. 

“Romer datang dengan siapa?” kata hakim.

“Waktu itu tidak ada Romer, Yang Mulia,” jawab Daden. 

“Lha yang memberitahu saudara (tentang insiden, red)?” tanya hakim lagi. 

“Setelah Reza, baru saya melihat Romer, Yang Mulia. Karena waktu itu saya masih membantu …” jawab Daden, yang langsung dipotong oleh hakim dengan bertanya ada berapa pintu di Rumah Saguling. 

Menurut hakim, pengakuan Daden yang tidak melihat kedatangan Romer aneh sehingga menanyakan jumlah pintu di rumah tersebut. Menurut Daden, pintu masuk rumah hanya satu, tapi saat Romer datang ia sedang di samping rumah membantu saksi Damson membersihkan kolam. 

Hakim makin merasa bingung dengan keterangan Daden. Hakim lalu bertanya kendaraan apa yang dinaiki Romer saat kembali ke rumah Saguling. Lagi-lagi, Daden mengaku tidak tahu.

“Makin kacau saja ini. Orang tadi saudara lihat (Romer) meninggalkan rumah Saguling membawa mobil dengan FS, sekarang Romer datang saudara nggak lihat,” kata Hakim. 

Setelah itu hakim bertanya kembali kepada Daden tentang pertanyaan apa yang dilontarkannya saat bertemu Romer. Menurut Daden, saat itu ia bertanya ‘kejadian seperti apa Bang?’

Menurut hakim, pertanyaan yang seharusnya ditanyakan Daden selaku ajudan adalah tentang keberadaan Ferdy Sambo. 

“Seharusnya saudara bertanya: sama siapa Bang datang ke sini? Bapak mana? Itu pertanyaan yang wajar,” kata hakim. 

Setelah mengatakan itu, kuasa hukum Ferdy Sambo pun melontarkan keberatan. Namun, keberatan itu ditolak oleh hakim karena dinilai memotong pembicaraan. 

Berikutnya hakim menerangkan sebab pengakuan Daden tidak masuk akal. Pasalnya, di awal Daden mengaku melihat Romer dan Ferdy Sambo pergi menggunakan mobil. Namun kemudian Daden mengaku tidak melihat kedatangan Romer, termasuk tidak tahu dan tidak menanyakan keberadaan Ferdy Sambo. 

“Tiba-tiba Romer cerita ada kejadian, kan makin tidak masuk di akal,” terang hakim. Namun Daden kekeh dengan kesaksiannya itu.  

“Romer orang sakti ya? Bisa muncul tiba-tiba?” tanya hakim. 

“Saya tidak melihat datangnya, Yang Mulia. Saya lihat sudah ada di depan,” jawab Daden. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait