URtainment

Kesan Namira Zania Sukses Jadi Model dan Penari Down Syndrome

Dyta Nabilah, Jumat, 18 Juni 2021 19.05 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kesan Namira Zania Sukses Jadi Model dan Penari Down Syndrome
Image: Namira Zania Sukses Menjadi Model dan Penari (Instagram/Namirazania)

Jakarta - Tanpa perlu validasi, Namira Zania tampil percaya diri dari satu panggung ke panggung lain. Ia mempersembahkan performa terbaiknya dengan senyum yang merekah. Tak hanya lingkup nasional saja, gadis pengidap down syndrome mosaik ini sudah tembus dunia tari kancah internasional.

Namira pernah mewakilkan Indonesia pada Asian Youth Theatre Festival pada tahun 2018 yang diselenggarakan di Singapura. Acara tersebut menampilkan berbagai seniman dari Asia seperti Indonesia, Bangladesh, Thailand, dan Malaysia. 

Ia tampil dua kali dengan tim tari non-disabilitas dan tim tari down syndrome bernama G-Star naungan sanggar Gigi Art of Dance. Karena keistimewaannya, G-Star disambut meriah oleh para penonton saat itu. 

Selain itu, Namira juga pernah diundang pada An ExtraOrdinary Celebration 2019. Perhelatan di Singapura ini berhasil mengumpulkan 5.000 penonton.

Menurut Karina, mentor dari Namira dan G-Star, para orang tua masih suka terharu melihat penampilan anaknya. Bahkan, penonton lain juga menitikkan air mata ketika menonton anak-anak luar biasa ini.

“Ketika Namira dan teman-teman down syndrome tampil dari hati, setiap panggung yang dijajaki, turun dari situ audiens masih suka nangis, begitu juga dengan orang tuanya. Karena, energinya beda dengan performance lain non-disabilitas,” katanya kepada Urbanasiacom.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Namira Zania Siregar (@namirazaniaa)

Usaha yang lebih untuk meningkatkan kepercayaan diri Namira pun terbayar. Ia sudah memiliki segudang prestasi karena talenta menarinya. 

Bunda Nini, ibu dari Namira tak salah memasukkan anaknya ke sanggar tari. Namira bisa sangat berkembang di sana. Meskipun awalnya ada kegalauan, Karina mampu mempersuasi dengan optimis.

Akhirnya, Namira pun bergabung dengan tim G-Star hingga saat ini. Ia dan teman-temannya sudah terbiasa dengan sorotan lampu panggung dan sorak sorai penonton selama tujuh tahun lamanya.

“Sebelum masuk ke sanggar tari ini Bunda dari Namira memang melihat ada bibitnya, ternyata Namira interest suka menonton video pada zaman dahulu girl grup dance yang ada di Indonesia. Lalu, dia mencoba untuk ikuti tarian-tariannya, akhirnya Bunda konsultasi ke aku,” cerita Karina.

Namira dengan bahagia mengikuti serangkaian latihan di Gigi Art of Dance. Karena dari sinilah dirinya bisa melangkah ke jenjang yang lebih maju. Darah seni sudah mengalir dalam diri dan sudah menjadi bagian hidupnya.

“ Dia juga senang banget tampil di atas panggung karena bisa ketemu dengan teman-temannya, bisa ketemu banyak orang lagi. Tentunya kesempatan ketika dia di atas panggung itu yang membuat dia benar-benar merasa senang secara pede sebagai anak down syndrome,” jelas Karina yang juga sepupu dari Namira.

Ia juga memiliki idola-idola yang bergelut di bidang yang sama. Namira sangat menyukai grup idola dari Korea Selatan seperti BTS dan Twice. Beberapa kali, dirinya mencoba untuk meng-cover tarian dari grup tersebut, salah satunya ialah lagu ‘Can’t Stop Me’ dari Twice.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Namira Zania Siregar (@namirazaniaa)

Sosoknya semakin dikenal dikenal banyak orang dan ramai diperbincangkan karena menjadi model sebuah brand skincare lokal. ElshéSkin membuat sebuah kampanye untuk mendobrak standar kecantikan yang tersebar di masyarakat

Namira pun menerima tawaran ini agar bisa sebarkan semangat positif kepada orang lain. Ia bisa membuktikan bahwa definisi cantik itu sangat beragam dan tidak terbatas.

“Cantik itu tidak seperti wajah serupa yang selalu ada di televisi, tapi anak down syndrome seperti dia bisa memberikan kepercayaan diri untuk teman-temannya dan orang lain yang melihat dia sebagai model ElshéSkin ini,” ungkap Karina.

Dalam dunia model, Namira juga memiliki pengalaman yang cukup banyak. Ia merupakan model down syndrome pertama yang berjalan di runway Jakarta Fashion Week tahun 2019.

Saat itu, Namira mengikuti audisi yang diselenggarakan British Council, bekerja sama dengan beberapa desainer lokal dan luar negeri. Namira pun terpilih sebagai salah satu ikon disabilitasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Namira makin menekuni profesinya dengan menjadi model video klip ‘Semua Murid Semua Guru’. Lagu tersebut merupakan proyek kolaborasi Andien, Endah n Rhesa, Indra Aziz, Glenn Fredly, Tompi, Tulus, dan Vidi Aldiano.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Namira Zania Siregar (@namirazaniaa)

Ia juga terlibat dalam sebuah video ‘Aku, Kamu dan Hutan Kita’ yang dibuat oleh Cerdas Berkarakter Kemendikbud Republik Indonesia. Video tersebut dipublikasi untuk memperingati Hari Down Syndrome, Hari Puisi, dan Hari Hutan Sedunia pada 21 Maret lalu. Namira tampil sendiri membacakan puisi mengenai perlindungan hutan.

Dalam postingan Instagram-nya, Namira ingin membuktikan bahwa down syndrome tidak pantas untuk dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Ia berharap orang-orang tidak fokus kepada kekurangan, melainkan kelebihannya.

“Saya ingin membuktikan kepada mereka yang masih menganggap kami tidak bisa apa-apa. Jangan lihat kami dari kekurangan kami, tapi lihat kami dari kelebihan. Karena kami sama seperti kalian, makhluk ciptaan Tuhan,” tulis Namira.

Namira juga ingin teman-teman down syndrome lainnya tidak berkecil hati dengan keadaan. Karena baginya, semua orang bisa tampil cantik apa adanya. Jangan pernah patah semangat dan tetaplah menginspirasi satu sama lain. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait