URnews

Khofifah Ingin RS di Jatim Sedia Layanan Persalinan untuk Pasien Corona

Shelly Lisdya, Senin, 2 Agustus 2021 14.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Khofifah Ingin RS di Jatim Sedia Layanan Persalinan untuk Pasien Corona
Image: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Humas Pemprov Jatim)

Malang - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa hanya ada sedikit rumah sakit yang menyiapkan layanan seksio bagi pasien terkonfirmasi positif virus corona.

Tak hanya itu, rumah sakit yang menyiapkan tempat persalinan bagi ibu hamil yang terkonfirmasi COVID-19 dan memberikan layanan hemodialisis bagi mereka masih sedikit.

“Saya bisa mengatakan demikian karena sejak Maret tahun lalu, saya sudah seperti manajer rumah sakit di Jawa Timur,” ungkapnya ketika mengunjungi vaksinasi massal yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (2/8/2021).

“Namun, ketiga layanan tersebut bisa ditemui di RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),” imbuhnya.

Khofifah juga ingin agar rumah sakit lain bisa mengikuti jejak RS UMM, yakni menyediakan layanan-layanan persalinan bagi mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19. 

Menurutnya, menyiapkan layanan tersebut bukanlah hal yang sederhana. Maka ia mengapresiasi RS UMM karena telah mengemban tanggung jawab yang luar biasa selama ini.

Selain itu, inklusivitas RS UMM juga bisa dilihat dari domisili pasien. Saat berkunjung, Khofifah sempat berdialog dengan beberapa pasien yang domisilinya bukan hanya Malang. Menurutnya, masyarakat harus memiliki harapan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik. 

“Dan salah satu pihak penyedia layanan ini adalah RS UMM yang saya kunjungi tadi,” tegasnya.

Ia menyebut bahwa Malang memiliki semangat yang luar biasa untuk mendapatkan vaksin. Proses akselerasi memang sudah menjadi kebutuhan dan UMM adalah pihak yang telah berkali-kali melaksanakannya. 

“Saat berkoordinasi dengan Rektor UMM kemarin, kami juga berencana mengirim para nakes UMM ke berbagai sekolah untuk memberikan layanan,” lanjut Khofifah.

Sementara itu, vaksinasi untuk para difabel dan SDM Kesehatan juga sempat disampaikan oleh Khofifah. Jenis yang diberikan juga berbeda dengan yang lain. Bagi difabel yang berusia 18 tahun ke atas akan diberi vaksin jenis Sinovac. Sementara bagi para SDM Kesehatan akan disediakan vaksin Moderna untuk vaksinasi ketiga. 

“UMM juga menjadi pihak yang memulai memberikan dua vaksin jenis ini. Pun dengan Malang sebagai daerah pertama yang menggunakan Moderna bagi SDM kesehatan dan Sinovam bagi penyandang disabilitas,” tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait