URnews

Khofifah Pastikan Kapasitas Bed Rumah Sakit di Jatim Aman

Nivita Saldyni, Jumat, 11 September 2020 17.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Khofifah Pastikan Kapasitas Bed Rumah Sakit di Jatim Aman
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau ruangan perawatan di RS Lapangan pada 22 Mei 2020. Sumber: Biro Humas Jatim

Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan kapasitas bed isolasi di rumah sakit rujukan di wilayahnya aman.

Bahkan data Dinas Kesehatan Jatim menyebut saat ini kapasitas Bed Isolasi di Jawa Timur relatif cukup, dengan jumlah bed isolasi sebanyak 6.611 bed dan ICU isolasi 860 bed. Jumlah ini berhasil membuat Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas bed isolasi maupun ICU isolasi tertinggi di Indonesia loh.

"Alhamdulillah, saat ini bed isolasi di Jawa Timur relatif cukup. Bed Occupancy Rate-nya saat ini 49%, artinya prosentase ini ideal dan sesuai dengan standar Bed Occupancy Ratio menurut WHO, yakni di bawah 60%," kata Gubernur Khofifah di Surabaya, Jumat (11/9/2020).

Hal ini juga diperkuat dengan data laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per tanggal 8 September 2020. Data tersebut menyebutkan, total ada 6.611 bed dengan 3.221 bed yang terisi di Jatim.

Angka tersebut berhasil membuat Jatim mengungguli Jawa Barat yang memiliki 4.477 bed dengan 1.724 bed yang terisi, DKI Jakarta 4.417 bed dengan 3.776 bed yang terisi, dan Jawa Tengah 3.664 bed dengan 2.110 bed yang terisi.

Sementara itu untuk kapasitas ICU isolasi Jatim sendiri saat ini telah mencapai 860 bed dengan 72 bed di antaranya telah terisi. 

Angka tersebut kembali unggul jika dibandingkan dengan Jawa Tengah yang memiliki 738 bed dengan keterisian 30 bed, Jawa Barat 721 bed dengan keterisian 30 bed, dan DKI Jakarta 574 bed dengan keterisian 250 bed.

Jumlah tersebut jauh lebih baik dibandingkan beberapa bulan lalu. Seperti yang kita ketahui, pada awal Juli lalu sempat dilaporkan bahwa kapasitas bed isolasi di Jatim overload. Bahkan beberapa rumah sakit memiliki Bed Occupancy Rate yang melebihi 80%.

Untuk itu didirikanlah RS Darurat Lapangan Indrapura di Surabaya bersama dengan pemerintah pusat, TNI, dan Polri. Begitu pun dengan jumlah RS Rujukan yang April lalu berjumlah 44, kini menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah inilah menurut Khofifah cukup efektif mengatasi kondisi overload tersebut.

"Ini semua, buah dari ikhtiar Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot untuk meningkatkan jumlah bed isolasi. Dari Maret 525 bed, sekarang naik 12 kali lipat menjadi 6.611 bed," pungkas mantan Menteri Sosial itu.

Meski begitu, perempuan nomor satu di Jatim ini kembali mengingatkan bahwa kita harus selalu waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi melihat munculnya beberapa klaster baru minggu ini, Khofifah berpesan agar kita kembali membatasi aktivitas yang dirasakan berisiko tinggi untuk terjadi penularan kasus COVID-19.

Ia pun meminta agar masyarakat menghilangkan stigma buruk kepada mereka yang terkena COVID-19 agar tak ada lagi pasien bergejala COVID-19 yang takut ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya.

"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat takut untuk ke Rumah Sakit untuk diperiksakan Covid-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih cukup," tutup Khofifah.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait