URnews

Khofifah Sebut Pihaknya Siap Bantu Banyuwangi Tekan Kasus COVID-19

Nivita Saldyni, Kamis, 3 September 2020 12.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Khofifah Sebut Pihaknya Siap Bantu Banyuwangi Tekan Kasus COVID-19
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawasa bersama tim berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Humas Pemkab Jatim)

Banyuwangi - Melonjaknya kasus positif COVID-19 di Banyuwangi yang berasal dari klaster pondok pesantren membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun tangan.

Khofifah pun tampak hadir di Banyuwangi pada Rabu (2/9/2020) lalu untuk mengunjungi dan meninjau penanganan COVID-19 di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.

"Semua ikhtiar yang dilakukan satgas Banyuwangi, kami dukung. Kami akan mengiringi langkah-langkah satgas Banyuwangi dalam mencari solusi terbaik dan tercepat dalam penanganan kasus ini," kata Khofifah dikutip dari laman Humas Pemkab Banyuwangi, Kamis (3/9/2020).

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan selalu siap mendukung langkah Pemkab Banyuwangi untuk menuntaskan dan menekan penyebaran virus corona di sana.

"Pemprov Jatim datang kemari sebagai supporting system, leading sector penanganan COVID-19 di pondok pesantren tetap dipegang Pemkab Banyuwangi," jelasnya.

Khofifah yang hadir bersama Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso juga memastikan pihaknya akan srlalu melakukan komunikasi dan koordinasi.

"Nanti tim dari pemprov akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi," imbuhnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ketua Rumpun Tracing Satgas Jatim, dr Kohar mengatakan kunci menekan penanganan COVID-19 adalah menekan laju penularannya. Untuk itu, keputusan untuk karantina wilayah jadi pilihan tepat.

Selanjutnya Kohar juga menyebut bahwa daya tahan tubuh juga punya porsi penting dalam menangani virus corona. Sehingga dibutuhkan asupan gizi yang baik dan tentunya higienis.

"Alhamdulillah upaya-upaya tersebut saat ini sudah berlangsung. Posko kesehatan yang berisi tim kesehatan dari pemprov dan pemkab juga sudah ada di lokasi untuk memantau kesehatan para santri," kata Kohar.

Selain itu physical distancing ternyata juga penting untuk memutus mata rantai penularan virus asal Wuhan, China itu. Oleh sebabnya ada pemisahan antara santri yang positif COVID-19 dengan mereka yang sehat. 

"Setelah hasil swab keluar akan kami buat rekomendasinya agar penanganan optimal. Intinya bagaimana supaya jangan sampai penularan itu terus berlangsung. Kami akan formulasikan ulang lagi supaya sesuai dengan kondisi di lapangan," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait