URnews

Kim Jong Un Desak Upaya Penanganan Bencana dan Pandemi di Korut

Alwin Jalliyani, Jumat, 3 September 2021 10.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kim Jong Un Desak Upaya Penanganan Bencana dan Pandemi di Korut
Image: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara pada Sidang Pleno ke-5 Komite Pusat ke-7 Partai Buruh Korea (WPK) pada foto tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Minggu (29/12/2019). (ANTARA/REUTERS/KCNA)

Pyongyang - Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, mendesak upaya pencegahan bencana alam dan pandemi COVID-19 karena berpotensi merusak sektor ekonomi. 

Hal ini disampaikan Kim dalam pertemuan partai Politbiro di Pyongyang yang dilaporkan kantor berita pemerintah, KNCA pada Jumat (3/9/2021).

Sebelumnya, sektor ekonomi Korut telah terpukul oleh sanksi Internasional serta pengamanan perbatasan dan pergerakan yang diberlakukan untuk mencegah pandemi COVID-19.

Bukan hanya itu, hujan lebat musiman dan angin topan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang ancaman kerusakan pasokan makanan.

"(Kim) menggarisbawahi perlunya mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengatasi iklim abnormal yang bahayanya semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir," terang KCNA.

Beberapa pekerjaan yang diminta Kim, di antaranya adalah perbaikan sungai, reboisasi untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul dan proyek tanggul pasang surut.

Sampai saat ini, Korut belum mengonfirmasi kasus COVID-19, tetapi sudah menutup perbatasan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat. Negara tersebut melihat pandemi sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

"Situasi berbahaya saat ini dari pandemi di seluruh dunia yang terus berputar di luar kendali menuntut pencegahan epidemi nasional yang lebih ketat," kata Kim kepada KCNA.

Kim juga menerangkan bahwa pencegahan pandemi COVID-19 tidak bisa dilonggarkan di situasi sekarang.

"Memperketat pencegahan epidemi adalah tugas yang sangat penting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan dalam situasi saat ini," ungkapnya.

Namun di sisi lain, menurut pejabat internasional, Korut menolak pengiriman vaksin COVID-19 jenis Sinovac dan AstraZeneca.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait