URguide

Kisah William Ruto: Dulu Jualan Ayam, Kini Jadi Presiden Kenya

Suci Nabila Azzahra, Jumat, 18 November 2022 08.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah William Ruto: Dulu Jualan Ayam, Kini Jadi Presiden Kenya
Image: Wiliam Ruto (Instagram @wiliamsamoeiruto)

Jakarta - Siapa yang menyangka bahwa sosok nomor satu di Kenya ternyata pernah menjadi penjual ayam dan kacang tanah di pinggir jalan?

Ya, dia adalah William Samoei Ruto. Seorang pekerja keras yang resmi terpilih menjadi presiden kelima Kenya mengalahkan pemimpin oposisi veteran dan mantan Perdana Menteri, Raila Odinga. 

Bagi William yang berusia 55 tahun, menjabat presiden baru Kenya adalah hal yang sulit. Dia menentang segala rintangan, termasuk penolakan dari mantan bosnya, Presiden Uhuru Kenyatta, untuk naik ke jabatan tertinggi negara itu.

Ketua Komisi Pemilihan dan Batas Independen Kenya (IEBC) Wafula Chebukati mengatakan, pada hari Senin (15/08/2022) bahwa William telah memenangkan hampir 7,18 juta suara (50,49%), melampaui saingannya Raila Odinga yang memperolehan 6,94 juta (48,85%) dalam pemungutan suara 9 Agustus 2022.

William Samoei Ruto lahir pada 21 Desember 1966, di Desa Sambut, Kamagut, Kabupaten Uasin Gishu. Ia menyelesaikan sekolah dasar di SD Kerotet dan kemudian bersekolah di Sekolah Menengah Wareng sebelum pindah ke SMA Kapsabet Boys di Kabupaten Nandi.

Pada 1990, ia lulus dari Fakultas Botani dan Zoologi Universitas Nairobi, di mana ia kemudian mendapatkan gelar Doctor of Philosophy atau PhD.

William menceritakan dia pernah menjual ayam dan kacang tanah untuk memenuhi kebutuhan di masa mudanya.

Berbeda dengan anak-anak lainnya, William baru mendapatkan sepasang sepatu pertamanya di usia 15 tahun.

Sekarang, William adalah salah satu orang terkaya di Kenya, yang memiliki peternakan seluas 2.500 hektar, peternakan unggas besar, dan investasi di industri perhotelan.

William memulai karier politiknya melalui lobi Pemuda untuk KANU '92, yang mendukung mendiang Presiden Daniel Arap Moi, selama pemilihan multi-partai pertama di Kenya pada 1992.

Setelah kekalahan KANU pada 2002, William menemukan kembali dirinya dan kemudian bermitra dengan Odinga selama sengketa pemilu 2007, yang berubah menjadi kekerasan.

Kekerasan pasca pemilu merenggut lebih dari 1.000 nyawa dan membuat ratusan ribu lainnya mengungsi. Akibatnya, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendakwa William dan Uhuru Kenyatta melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, ICC membatalkan tuntutannya pada 2016.

Bersaing dengan Raila Odinga, William dan Uhuru memenangkan pemilu pada 2013.

Pada 2017, William dan Uhuru mencalonkan untuk kedua kalinya dan terpilih kembali. Keduanya kemudian mulai berselisih, tetapi tidak diketahui jelas penyebabnya.

William dan Uhuru berpisah pada 2021. Pada Maret lalu, William didukung Partai UDA untuk mengikuti pemilihan presiden.

William Ruto telah menjadi Wakil Presiden Kenya sejak 2013. Sebelumnya, dia menjabat sebagai menteri dalam negeri, menteri pertanian, dan menteri pendidikan tinggi.

William Ruto menikah dengan Rachel Chebet, dan keduanya memiliki tujuh anak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait