URtech

Kominfo Mulai Kirim SMS Status IMEI, Sudah Dapat?

Afid Ahman, Rabu, 22 April 2020 10.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kominfo Mulai Kirim SMS Status IMEI, Sudah Dapat?
Image: Ilustrasi ponsel (Pixabay)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai mengirimkan pesan lewat SMS terkait status IMEI ponsel yang kamu gunakan. Sudah mendapatkannya?

Pesan yang dikirimkan Kominfo cukup singkat. Hanya menginformasikan bahwa perangkat kamu telah terdaftar.

"IMEI handphone/perangkat yang Anda gunakan terlah terdaftar pada sistem kami. Jangan khawatir dan tetap #DiRumahAja," demikian isi SMS tersebut.

Kominfo turut menyertakan link dalam SMS tersebut. Apabila diklik akan mengatarkan kamu ke situs resmi Kominfo yang menerangkan soal Aturan Pengendalian IMEI.

Lantas bila belum mendapatkannya apa yang harus dilakukan? Bila ponsel kamu sudah aktif sebelum 18 April tidak perlu khawatir, tinggal tunggu saja SMS dari Kominfo.

1587523984-imei.jpg

Tampilan SMS dari Kominfo terkait informasi status IMEI ponsel. (Afid Ahman/Urbanasia)

Pihak Kominfo sendiri, seperti diberitakan sebelumnya, akan mengirimkan SMS status IMEI ke ponsel seluruh masyarakat. Hanya saja prosesnya bertahap.  

“Dalam masa percepatan penanganan dampak Pandemi COVID-19, pengguna perangkat HKT (handphone, komputer genggam dan tablet) akan mendapatkan notifikasi dan pemberitahuan mengenai status IMEI secara bertahap dari operator seluler yang digunakan dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu,” kata Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ismail pun menerangkan pengguna ponsel dan tablet yang saat ini telah aktif digunakan tidak perlu melakukan registrasi individual. Sehingga mereka dapat tetap mengikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau menjalankan physical distancing tanpa perlu khawatir atas pemberlakuan pembatasan IMEI.

“Perangkat yang sudah aktif sebelum masa berlaku 18 April 2020 akan tetap dapat tersambung ke jaringan bergerak seluler sampai perangkat tersebut tidak ingin digunakan lagi atau telah rusak,” pungkas Ismail.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait