Komnas KIPI: 12 Persen Kasus COVID-19 di Indonesia Ditularkan oleh Anak

Jakarta - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof Hindra Irawan Satari mengungkapkan bahwa reaksi ikutan pascavaksin Covid-19 pada anak merupakan hal wajar. Biasanya yang terjadi adalah demam, sakit kepala dan kesemutan.
"Jadi kalau ada kejadian serius, penyakit serius setelah imunisasi biasanya disebabkan bukan oleh vaksinasi," ujar Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari dalam seminar media IDAI tentang vaksinasi COVID-19 pada anak, dikutip dari ANTARA, Sabtu (22/1/2022).
Kemudian, Ketua Komnas KIPI menegaskan apabila pascavaksin anak sakit berkepanjangan sebaiknya pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal itu untuk mengetahui apakah ada penyakit serius atau komorbid pada seorang anak.
"Yang bisa mendiagnosisnya adalah dokter," sambungnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua Komnas KIPI menyebutkan apabila terdapat reaksi KIPI setelah vaksinasi COVID-19 pada anak bisa beristirahat dan memberikan obat saat terjadi gejala, misalnya demam.
Baca Juga: Panduan Vaksin Booster COVID-19 Menurut BPOM
Bukan hanya itu, Hindra menyebutkan sebanyak 12,1 persen total kasus Covid-19 di Indonesia ditularkan oleh anak-anak. Oleh sebab itu, vaksin penting diberikan kepada anak.
Selain itu, penggunaan masker menjadi salah satu bagian penting dalam mengatasi pandemi, karena termasuk dalam protokol kesehatan.
Sementara itu, Hindra juga berharap vaksinasi dapat membentuk kekebalan tubuh bagi semua kalangan usia.