URnews

Kondisi Korban Pelecehan di KPI Sudah Mulai Membaik dan Masih WFH

Nivita Saldyni, Selasa, 30 November 2021 19.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kondisi Korban Pelecehan di KPI Sudah Mulai Membaik dan Masih WFH
Image: Dian Kartika Sari, Ketua Tim Penanganan dan Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual KPI Pusat dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (30/11/2021). (YouTube Media Center KPI Pusat)

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat lewat Tim Penanganan dan Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual mengungkap kondisi terkini MS, terduga korban dalam kasus pelecehan seksual di KPI Pusat. Dian Kartika Sari selaku ketua tim pun mengatakan, kondisi MS mulai membaik dan masih bekerja dari rumah meski statusnya kini nonaktif.

“Secara klinis pandangan mata, situasi korban sudah agak tenang dan bisa diajak bicara dan terstruktur bicaranya,” kata Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

“Korban juga menceritakan bahwa yang bersangkutan, meskipun distatuskan nonaktif tapi korban bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan koordinator di unitnya. Tapi korban keluar dari grup WhatsApp grup karena berbagai tekanan-tekanan verbal masih terjadi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa sejak tim dibentuk pihaknya telah melakukan upaya identifikasi persoalan-persoalan kepada sumber-sumber yang ada dan terkait. Tim pun sudah melakukan wawancara dengan MS, keluarganya, serta pengacaranya.

“Kami sudah melakukan wawancara kepada pengacara korban, dan kami sudah melakukan wawancara dengan psikolog dan mendengarkan rekomendasinya. Kami juga telah mengunjungi korban dan keluarga,” kata Dian.

Hasilnya, Dian mengatakan bahwa ternyata kasus ini bukan hanya membuat MS stres, namun juga ibu, istri, dan juga anaknya. Bahkan baru-baru ini istri MS mengalami keguguran akibat stres yang cukup tinggi. Untuk itulah tim dan KPI Pusat tengah mendiskusikan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami sudah mendiskusikan dengan Pak Ketua (KPI), bagaimana tindakan cepat yang bisa kami lakukan tapi ini masih dalam proses diskusi supaya membantu memulihkan korban,” kata Dian.

“Korban berada di dalam rumah terus menerus itu menciptakan tekanan ke lingkungannya, ibunya stres, istrinya stres, anaknya yang baru tiga tahun juga stres dan dia punya keinginan bekerja yang sangat besar. Jadi kami sedang berkonsultasi dengan Pak Agung dan Pak Agung juga sedang mencoba mencari jalan dan mengkonsultasikan dengan berbagai pihak,” jelasnya lebih lanjut.

Untuk itu menurut Dian stres yang dialami MS dan keluarga ini harus segara dibantu, sembari proses hukum kasus tersebut terus berjalan.

“Paling tidak apa yang kami lakukan ini membantu proses pemulihan korban, sehingga dia merasa tidak sendiri, tidak merasa tersudutkan sehingga tahu bahwa semuanya sedang berjalan,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait