Kopernya Tertahan 2 Hari, Penumpang Ini Dapat Kompensasi Rp 18 Juta

Jakarta - Maskapai Air Canada membayar ganti rugi pada penumpangnya sebesar $1.200 atau sekitar Rp 18 juta.

Hal ini dilakukan karena Air Canada terlambat mengembalikan koper penumpangnya, Jessica Kalynn, selama dua hari.

Menurut putusan pengadilan pada Sabtu (23/7/2022) Air Canada harus membayar sejumlah uang setelah koper penumpangnya tertahan sementara.

Jessica menggunakan Air Canada untuk perjalanan ke Dubai pada September 2021. Menurut laporan CBC, barang-barang Jessica baru tiba di Emirat dua hari kemudian.

Maskapai sebelumnya menawarkan kompensasi sebesar $500 atau sekitar Rp 7,5 juta. Tapi Jessica mengajukan klaim dan meminta tambahan uang sebesar $1.620 atau sekitar Rp 24,3 juta.

Jessica mengklaim bahwa Air Canada berutang $2.120 atau sekitar Rp 31,8 juta. Angka itu dihitung dari total nilai semua barangnya yang ada di dalam koper. Karena barang-barangnya tertahan, Jessica terpaksa membeli barang pengganti.

Jessica membeli empat pasang sepatu, enam celana dalam, lima atasan, satu baju renang, dua bra, dua pasang pakaian dalam, satu paket kaus kaki, dan perlengkapan mandi.

"Ms Kalynn mengatakan, mengingat jadwalnya untuk perjalanan 6 hari, dia membutuhkan barang yang dia beli," demikian pernyataan resmi di pengarsipan.

Jadwal kerja Jessica termasuk konferensi, makan malam profesional di restoran kelas atas, dan olahraga rutin.

Air Canada menganggap ganti rugi yang diinginkan Jessica terlalu berlebihan.

Pengadilan Resolusi Sipil British Columbia akhirnya memutuskan bahwa maskapai harus membayar kompensasi tambahan $700 di atas $500 yang telah dibayarkan maskapai, sehingga total kompensasi penumpang menjadi $1.200 atau Rp 18 juta.

Melalui Canada's Carriage by Air Act, para pelancong dapat menerima ganti rugi hingga $2.200 jika bagasi mereka tertunda, menurut Business Insider.