URnews

Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa M 6,1 Sumbar Jadi 10 Orang

Nivita Saldyni, Minggu, 27 Februari 2022 09.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa M 6,1 Sumbar Jadi 10 Orang
Image: Kerusakan akibat gempabumi Sumbar. (Dok. BNPB)

Jakarta - Tim gabungan pencarian dan pertolongan gempabumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) kembali menemukan dua warga dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga berdasarkan data terbaru per Sabtu (26/2/2022) pukul 20.56 WIB, total korban jiwa menjadi 10 orang.

Adapun korban meninggal dunia tersebut tercatat berasal dari dua kabupaten. Sebanyak empat orang dari Kabupaten Pasaman Barat dan enam lainnya dari Kabupaten Pasaman.

Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan terbarunya melaporkan, hasil kaji cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar bersama BPBD masing-masing kabupaten terdampak dan instansi gabungan juga telah mencatat ada sebanyak 42 orang luka berat, 346 orang luka ringan, dan empat orang masih dinyatakan hilang. Sementara warga yang mengungsi saat ini tercatat ada 13.000 orang.

Abdul merinci, dari Kabupaten Pasaman Barat ada 37 orang luka berat, 310 orang luka ringan dan sekitar 10 ribu jiwa yang mengungsi di 35 titik pengungsian yang ada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali. Sementara dari Kabupaten Pasaman, ada lima orang mengalami luka berat, 36 orang luka ringan, empat orang tertimbun material longsoran dan masih dinyatakan hilang, serta 3 ribu jiwa yang telah mengungsi.

"Di samping itu, Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan sebanyak 53 jiwa dari 16 KK terdampak dan 2 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempabumi," kata Abdul, Minggu (27/2/2022).

Selain korban jiwa, gempabumi yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) pagi itu mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan. BNPB mencatat ada 103 unit rumah rusak berat, lima unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, tiga unit fasilitas pendidikan rusak berat, dua rumah ibadah rusak, satu bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.

"Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan," katanya.

Sebelumnya pada Sabtu (26/2/2022), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mendorong percepatan penanganan gempabumi M6,1 Sumbar itu saat mengunjungi lokasi terdampak di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Ia pun meminta agar penanganan mengutamakan keselamatan masyarakat, termasuk memberikan hak-haknya.

“Agar masyarakat yang terdampak langsung ini segera mendapat pertolongan. Paling tidak hak kebutuhan dasarnya ini dapat segera kita penuhi,” kata Suharyanto.

“Kita terlibat secara langsung dan komponen bangsa yang lain untuk menyatukan gerak langkah untuk segera mengatasi dampak gempabumi,” imbuh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 itu.

Ia pun tak lupa mengingatkan agar penanganan warga yang mengungsi tetap menegakkan protokol kesehatan. Termasuk, pos pengungsian yang diharapkan dapat mendukung ruang yang cukup agar tak menimbulkan kerumunan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait