URnews

Korut Laporkan 6 Kematian Akibat Demam, 1 Orang Positif Omicron

Nivita Saldyni, Jumat, 13 Mei 2022 16.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korut Laporkan 6 Kematian Akibat Demam, 1 Orang Positif Omicron
Image: Ilustrasi - Pyongyang, Korea Utara. (Tomoyuki Mizuta/Pixabay)

Jakarta - Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya melaporkan kasus kematian akibat COVID-19, Jumat (13/5/2022). Berdasarkan laporan media resmi Korea Utara, KNCA, hingga saat ini, ada enam orang meninggal dunia akibat demam dan satu di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.

Kabar tersebut dilaporkan usai Presiden Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat komando anti virus pada Kamis (12/5/2022). Dalam kesempatan itu Kim Jong Un didampingi dua anggota Presidium Biro Politik Komite Sentral WPK, Jo Yong Won dan Pak Jong Chon, memeriksa situasi penanganan COVID-19.

Sejak akhir April 2022 Pemerintah Korea Utara menyebut telah ada lebih dari 350.000 orang yang mengalami demam yang belum bisa diidentifikasi penyebarannya. Dari jumlah tersebut 162.200 orang dinyatakan sembuh total.

Namun hingga saat ini masih ada 187.800 orang yang dirawat di ruang isolasi. Sayangnya data KNCA tak menyebut berapa jumlah kasus yang dinyatakan positif COVID-19.

Sebelumnya, Kim Jong Un mengambil langkah tegas dengan melakukan lockdown usai pemerintah umumkan kasus pertama COVID-19. Kasus tersebut ditemukan setelah otoritas kesehatan Korea Utara melakukan tes massal di ibu kota Pyongyang dan melaporkan sejumlah orang ditemukan positif COVID-19 varian Omicron dengan gejala demam.

"Kim Jong Un mengadakan pertemuan Politbiro dengan Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa untuk meminta semua kota dan kabupaten di seluruh negeri untuk benar-benar mengunci wilayah (lockdown) mereka untuk mencegah penyebaran virus," tulis KCNA, Kamis, (12/5/2022).

Sejak saat itu, Kim menyerukan beberapa langkah untuk dilakukan pemerintah. Diantaranya membatasi mobilitas masyarakat, mengisolasi dan merawat masyarakat yang menderita demam, hingga mengatur metode dan taktik pengobatan ilmiah dengan respons cepat dan memperkuat langkah-langkah negara untuk memasok obat-obatan.

"Ini adalah tantangan paling penting dan tugas tertinggi yang dihadapi Partai kita untuk membalikkan situasi krisis kesehatan masyarakat yang mendesak sedini mungkin, memulihkan stabilitas pencegahan epidemi dan melindungi kesehatan dan kesejahteraan rakyat kita," kata Kim dikutip dari KNCA.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait