URnews

Korut Temukan Kasus Pertama Virus Corona, Kim Jong Un Perintahkan Lockdown

Rizqi Rajendra, Kamis, 12 Mei 2022 14.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korut Temukan Kasus Pertama Virus Corona, Kim Jong Un Perintahkan Lockdown
Image: Kim Jong-un KCNA

Jakarta - Setelah lebih dari dua tahun pandemi, Korea Utara akhirnya mengumumkan kasus COVID-19 untuk pertama kalinya di negara itu. Kim Jong Un pun memerintahkan untuk mengambil langkah maksimum dalam menghadapi situasi darurat tersebut.

Hal ini dianggap sebagai perubahan yang mendadak bagi sebuah negara seperti Korea Utara yang telah lama bersikeras mengatakan bahwa tidak ada kasus virus COVID-19 di negaranya selama ini.

Korea Utara selama ini mengklaim bahwa negaranya telah menerapkan kebijakan yang baik dalam mencegah COVID-19, meskipun klaim itu diragukan oleh para peneliti dari berbagai negara.

Menurut Korean Central News Agency (KCNA), otoritas kesehatan Korea Utara menemukan kasus COVID-19 setelah adanya tes massal di ibu kota Pyongyang, sejumlah orang ditemukan positif COVID-19 varian Omicron dengan gejala demam.

"Kim Jong Un mengadakan pertemuan Politbiro dengan Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa untuk meminta semua kota dan kabupaten di seluruh negeri untuk benar-benar mengunci wilayah mereka untuk mencegah penyebaran virus," tulis KCNA dikutip Kamis, (12/5/2022).

Ini adalah wabah COVID-19 pertama yang diketahui di negara itu sejak Korea Utara menutup perbatasannya untuk semua perjalanan masuk pada awal 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, akan timbul bahaya yang lebih besar akibat wabah di Korea Utara, terlebih karena sebagian besar penduduknya tidak divaksinasi.

Direktur Pusat Studi Korea Utara di Institut Sejong, Cheong Seong-chang mengatakan, langkah-langkah pengendalian pandemi yang diberlakukan Korea Utara lebih membatasi lalu lintas orang dan barang antarkota dan pabrik, serta mengganggu pasokan produksi dan stabilitas ekonomi.

"Jika Korea Utara gagal mengendalikan wabah, itu dapat mengakibatkan krisis pangan yang serius dan kebingungan besar," tandas Cheong.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait