URtrending

Korut-Korsel Memanas, Menteri Unifikasi Korsel Ingin Mundur

Griska Laras, Kamis, 18 Juni 2020 13.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korut-Korsel Memanas, Menteri Unifikasi Korsel Ingin Mundur
Image: Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon Chul. (Reuters via ANTARA)

Jakarta – Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon Chul mengajukan pengunduran diri setelah konflik dengan Korea Utara memuncak baru-baru ini.

Yeon-chul mengundurkan diri sehari setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung digunakan dua negara untuk berdialog, Selasa (16/6/2020).

Tapi surat pengunduran diri Kim masih belum diterima secara resmi oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Kim merasa bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi antar kedua negara. Kepada wartawan, ia mengaku menyesal karena tidak bisa memenuhi harapan rakyat yang ingin perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea.

“Saya minta maaf karena gagal memenuhi tuntutan dan harapan rakyat yang ingin perdamaian dan kesejahteraan di Semenanjung Korea,” kata Kim seperti dilansir Yonhap, Rabu (17/6).

Kementerian Unifikasi adalah badan Pemerintah Korea Selatan yang bertugas mengelola hubungan baik dengan Korea Utara. Kim Yeon Chul bergabung dengan kementerian April lalu dan ditugaskan untuk memulai pembicaraan antar-Korea.

Namun dialog Seoul- Pyongyang  terhenti dalam beberapa bulan setelah tiga pertemuan puncak kedua negara pada 2018.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, memanasnya hubungan Korut-Korsel dipicu oleh aksi para pembelot. Korut menuduh Korea Selatan melanggar perjanjian dengan tidak serius menangani para pembelot yang rutin mengirim bantuan dan propaganda anti-Korut ke perbatasan.

Di pertemuan puncak Korut-Korsel pada April 2018, Moon Jae-in  dan Kim Jong Un sepakat menghentikan semua tindakan bermusuhan sebagai usaha membangun ‘era baru perdamaian’.

Namun hingga akhir pekan lalu, ketegangan terus memuncak dengan adanya ancaman dari adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jung.

Kim Yo Jung mengancam akan menghancurkan kantor penghubung Korut-Korsel di Kaesong dan mengancam akan  mengerahkan pasukannya ke perbatasan. Yo Jung juga  mengancam akan mencabut kesepakatan denuklirisasi Korsel-Korut.

“Tak lama adegan tragis dari kantor penghubung bersama utara-selatan yang tidak berguna bisa benar-benar hancur akan terlihat,” kata Kim Yo-Jong.

Puncaknya pada Selasa (16/6/2020), Korea Utara meledakkan kantor penghubung Korut-Korsel di perbatasan dan mengirim pasukan ke zona demilitasrisasi sebagai tanda mereka serius mengancam.

Kim Yeon-chul menegaskan pihaknya sudah berusaha menangani aksi para pembelot. Dia pun mengharapkan kedamaian dan kesejahteraan di Semenanjung Korea. Belum lama ini, juru bicara Moon Jae-in, Yoon Do-han mengatakan pemerintah Korea Selatan lagi mendesak Korut untuk kembali negosiasi.

“Ini adalah pelanggaran rasa percaya anta dua pemimpin Korea. Kami sampaikan bahwa kami tidak akan mentolerir sikap Korea Utara lagi,” paparnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait