URguide

Kreatif! Warga Malang Ini Manfaatkan Drainase untuk Budidaya Ikan

Nunung Nasikhah, Jumat, 17 Juli 2020 16.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kreatif! Warga Malang Ini Manfaatkan Drainase untuk Budidaya Ikan
Image: Drainase yang dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan di salah satu kawasan di Kota Malang. (Media Center Kota Malang)

Malang – Kreatifitas warga Rukun Warga (RW) 5 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing, Kota Malang memang patut diacungi jempol.

Pasalnya, saluran air atau drainase yang selama ini identik dengan area yang kotor, oleh warga sekitar justru disulap menjadi tempat budidaya berbagai macam ikan.

Ketua RW 5 Keluharan Purwantoro, Ageng Wijaya mengaku, inisiatif menyulap drainase menjadi tempat budi daya ikan tersebut muncul karena wilayah sering menjadi langganan banjir.

Menurutnya, saat musim hujan, wilayah RW 5 Kelurahan Purwantoro sering menjadi sasaran banjir karena lokasinya lebih rendah dari wilayah lain.

Warga setempat bahkan sudah melakukan pelebaran dan memperdalam drainase tersebut agar air tidak sampai masuk ke rumah warga.

Namun, sayangnya, justru ada oknum yang secara tidak bertanggung jawab membuang sampah di drainase tersebut saat musim kemarau.

Alhasil, selain menimbulkan bau busuk tumpukan sampah tersebut juga memicu sarang nyamuk yang mengganggu kenyamanan warga.

Untuk mengatasi hal tersebut, Ageng bersama warga lain kemudian berinisiatif menyulap drainase di kampungnya menjadi tempat budi daya sejumlah jenis bibit ikan, seperti ikan lele, nila, mujair dan koi, yang dilakukan sejak beberapa bulan lalu.

“Ikan-ikan yang sudah dipanen, nantinya akan dijual ke warga sekitar dengan harga lebih murah dari harga pasaran,” ungkap Ageng.

“Dengan seperti ini maka kebutuhan warga akan ikan akan terpenuhi dengan baik, terutama saat pandemi COVID-19 seperti saat ini yang sekaligus untuk menambah daya tahan tubuh,” imbuhnya.

Di saluran air yang memiliki panjang sekitar 400 meter dengan lebar satu meter tersebut, saat ini ikan-ikannya sudah siap dipanen.

Hasil dari penjualan ikan, kata Ageng, setelah dipotong biaya pembelian pakan dan biaya lain akan menjadi kas RW yang nantinya juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga.

Misalnya untuk membeli sarana prasarana di kantor balai RW, untuk donasi warga yang sakit dan meninggal dan lain sebagainya.

Dari program budi daya ini, semua warga diimbau agar merasa turut memiliki dan menjaganya sehingga ke depan hasil panen ikannya lebih baik serta lebih banyak lagi.

Menjelang musim penghujan nanti, Ageng mengatakan, warga setempat juga telah sepakat untuk meneruskan program budi daya ikan ini.

Namun nantinya diperlukan pembenahan atau inovasi agar air hujan tidak sampai meluber dan ikan yang dipelihara tidak hilang.

“Misalnya dengan memasang jaring di area saluran air maupun membuat penyekatan di beberapa titik saluran air tersebut, namun tidak memicu genangan air atau banjir,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait