URnews

Kritik Program Konversi Kompor, Mulan Jameela: Harus Dikaji Ulang!

Nivita Saldyni, Jumat, 23 September 2022 17.32 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kritik Program Konversi Kompor, Mulan Jameela: Harus Dikaji Ulang!
Image: Mulan Jameela, anggota Komisi VII DPR RI (Foto: Dok DPR)

Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela menilai program konversi kompor gas ke kompor listrik atau induksi yang dicanangkan pemerintah perlu dikaji ulang karena hanya akan memindahkan masalah, bukan menyelesaikan masalah.

Kritik itu disampaikannya dalam rapat Komisi VII dengan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/9/2022). 

“Program ini harus dikaji ulang dan menurut saya program ini sepertinya menyelesaikan masalah dengan masalah baru,” ujar Mulan seperti dikutip Urbanasia pada Jumat (23/9/2022). 

Mulan menilai pelaksanaan program ini terkesan buru-buru. Sebab menurutnya akan ada banyak permasalahan menanti apabila program ini dilaksanakan saat ekonomi masyarakat sedang terganggu karena imbas naiknya harga-harga. 

"Nih saya jujur ya, ini saya bicara di sini kapasitasnya sebagai anggota DPR RI sekaligus emak-emak. Tadi menyampaikan harga kompor induksi ini Rp 1,5 juta. Sudah termasuk wajan sama panci? Apakah tersedia berbagai ukuran? Kalau ibu-ibu tuh pasti baliknya kesitu. Belum lagi wajan pancinya mahal-mahal, pak. Saya punya pengalaman, saya punya rumah di Cisarua dan ada kompor listrik di sana. Tapi karena listriknya gak stabil seperti di kota, kompornya rusak padahal gak diapa-apain, hanya karena listrik gak stabil. Jadi pasti kita gak bisa menghindari, hal-hal seperti ini yang harus kita pikirkan," jelasnya panjang lebar. 

Oleh karenanya Mulan berharap pemerintah kembali memikirkan rencana pelaksanaan program tersebut. Sebab ia tak ingin program ini malah menimbulkan banyak masalah lain di tengah masyarakat. 

“Kalau ada teknologinya ya silahkan. Tapi kalau kita bahas sekarang dalam situasi BBM naik, itu naik, itu naik, masyarakat itu stress di kampung. Untuk saya pribadi aja yang punya kompor listrik tetap gak bisa menghindari kompor gas karena memang budaya Indonesia memasaknya beda dengan negara Barat,” tegasnya. 

Banyak Netizen Sepakat 

Pernyataan Mulan itu menjadi sorotan netizen. Namun ternyata banyak yang mengaku sependapat dan menilai pernyataan Mulan memang patut jadi pertimbangan. 

"Mulan Jameela benar. Kompor induksi butuh alat masak khusus dan alasnya datar (bukan wajan cekung khas Asia), lbh lama panas dan biaya listriknya gak becanda. Yg sok mencela di reply ini malah ketauan gak pernah punya kompor induksi," cuit akun Twitter @lyndaibrahim.

Cuitan itu kemudian diamini oleh beberapa netizen lainnya. Tak sedikit juga yang berbagi pengalaman buruk menggunakan kompor induksi. 

"Bener. Kompor induksi tuh penggunaan listriknya gede banget. Setahun lebih pake kompor induksi dah ga kuat biayanya krn sering masak sampe pas pindah nyari apato harus kudu banget pilih rumah yang pake kompor gas," komentar salah seorang netizen. 

"Gue pake kompor induksi dari sd emg ribet bgt harus pake alat masak yang harus buat kompor induksi. gak bisa pake yg biasa udah gt panas nya lama," cerita salah seorang netizen.

"Kebayang pas lebaran masak rendang pake kompor induksi, kapan matengnya ya?" cuit netizen lainnya. 

"Bener, agak emosi masak pake kompor induksi," balas salah seorang netizen. 

Pemerintah Mulai Uji Coba di 2 Kota

Sementara itu kabarnya pemerintah sudah mulai melakukan uji coba program konversi kompor gas ke kompor listrik atau induksi nih, Guys. Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemenerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya bersama PT PLN (Persero) tengah melakukan uji coba program ini di dua kota, Solo (Jawa Tengah) dan Denpasar (Bali). 

"PLN sedang melakukan uji coba di dua kota, masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat di Denpasar dan Solo. Kami mempelajari keberterimaan terhadap kompor induksi ini," tutur Dadan dalam keterangan resminya, Kamis (22/9/2022). 

Kompor induksi ini diberikan secara gratis dan terdiri dari tipe dua tungku dengan daya 1.000 Watt dan daya 1.800 Watt. Adapun sasarannya yaitu rumah tangga kecil dengan daya 450 VA, 900 VA, dan pelaku usaha mikro. Selain paket kompor listrik, penerima juga akan dibantu untuk mendapatkan penyesuaian daya listrik secara gratis tanpa menaikkan daya kontrak dengan tarif subsidi seperti semula.

“Terobosan yang kami lakukan adalah mengganti Miniatur Circuit Breaker (MCB) nya dari 450VA menjadi 3.500VA, dan 900 VA menjadi 4.400VA. Kita khusus untuk program ini, nanti untuk keluarga yang memang berhak menerima subsidi ini, otomatis tarifnya mengikuti harga subsidi,“ pungkasnya.

Kalau menurut kamu, gimana nih Urbanreaders? 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait