URnews

Kronologi Petugas COVID-19 di Palangkaraya Dipukul saat Makamkan Jenazah

Nunung Nasikhah, Rabu, 22 Juli 2020 20.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kronologi Petugas COVID-19 di Palangkaraya Dipukul saat Makamkan Jenazah
Image: Screenshot video petugas COVID-19 di palangkaraya dipukul saat makamkan jenazah. (Instagram @lambe_turah)

Palangkaraya – Dunia media sosial belum lama ini dihebohkan dengan kasus pemukulan petugas pemulasaraan jenazah COVID-19 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Aksi pemukulan tersebut berhasil direkam dan kemudian beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, awalnya, tampak seorang warga mendorong seorang petugas pemulasaraan jenazah yang tengah melakukan proses pemakaman.

Petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap tersebut didorong hingga terjungkal dan terperosok ke sebuah lubang.

Tak hanya itu, petugas yang mulai bergerak mundur mendapatkan serangan lagi dari oknum lagi hingga terjadi aksi pemukulan dan berakhir ricuh.

Menurut informasi, kejadian tersebut terjadi di di TPU Islam kilometer 12, Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya.

Petugas pemulasaraan yang berasal dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangkaraya tersebut saat itu tengah memakamkan jenazah suspect COVID-19.

Namun, saat menjalankan tugasnya, petugas MDMC tersebut dipukul oleh salah seorang keluarga jenazah dengan alasan tidak terima jika keluarganya dimakamkan secara protokol COVID-19.

Atas kejadian tersebut, pihak MDMC telah melapor ke Mapolresta Palangkaraya pada Selasa (21/7/2020) sore.

Ketua MDMC Kota Palangkaraya, Aprie Husin Rahu pun membeberkan kronologi kejadian. Ia menceritakan, saat dia dan tim MDMC yang menjadi bagian dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangkaraya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat dan mulai melakukan penimbunan.

Pada proses pemulasaraan tersebut, ada 10 anggota MDMC, satu pegawai Diskominfo Kota Palangkaraya, petugas pemakaman dan sekitar 30 anggota anggota keluarga almarhum.

Aprie mengatakan, usai aksi pendorongan terhadap petugas, dirinya telah menginstruksikan anggotanya untuk menarik diri dari proses pemulasaraan.

Ia juga telah memerintahkan tim untuk mundur dan meninggalkan lokasi. Namun, saat berusaha mundur, tiba-tiba ada anggota keluarga lain yang memukul tim MDMC.

“Saat kami mundur, oknum itu mengejar dan memukul kami. Anggota kami yang wanita pun tak luput dari peristiwa itu,” kata Aprie saat melaporkan diri di Mapolresta Kota Palangkaraya, seperti dikutip dari Antara (22/7/2020).

“Satu anggota kami sempat pingsan usai dipukul bahkan saat kami melakukan proses evakuasi pun kami masih dipukuli,” lanjutnya. 

Aprie pun terlihat menderita sejumlah luka lebam di wajah dan bagian lengan. Bahkan, seragam MDMC yang dikenakannya pun ikut robek.

“Pada dasarnya kami yang menjadi bagian tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangkaraya hanya menjalankan tugas. Kejadian ini kami laporkan ke Polisi, Pemerintah Kota dan Walikota,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait