URnews

Lagu 'Indonesia Raya' Punya Tiga Stanza, Begini Lirik Lengkapnya

Dyta Nabilah, Senin, 16 Agustus 2021 16.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lagu 'Indonesia Raya' Punya Tiga Stanza, Begini Lirik Lengkapnya
Image: Proses pengibaran bendera Merah Putih oleh Paskibraka 2020 dalam memperingati HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. (dok. Puspen TNI)

Jakarta - Lagu 'Indonesia Raya' sudah menjadi kewajiban bagi bangsa Indonesia untuk mengumandangkannya setiap upacara, acara-acara besar, atau peringatan Hari Kemerdekaan.

Wage Rudolf Supratman pertama kali membawakan lagu 'Indonesia Raya' dalam Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mana menjadi Hari Sumpah Pemuda.

W.R Supratman mengenalkan lagu tersebut dengan iringan biolanya. Kini, 'Indonesia Raya' resmi menjadi Lagu Kebangsaan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. 

Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa 'Indonesia Raya' memiliki tiga stanza atau tiga baris berbeda. Selama ini, kita hanya menyanyikan stanza satu dari lirik lagu tersebut. Makna dari setiap stanza pun tidaklah sama.

Melansir dari artikel dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, stanza pertama menggaris bawahi kalimat "Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu". Maknanya adalah sebagai penyemangat Indonesia yang saat itu belum merdeka. 

Kemudian, "Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya" merupakan perubahan atas perintah Soekarno. Ia berpendapat bahwa raga seseorang tak akan bisa bangun jika jiwanya belum bangun, hanya seorang budak yang badannya bangkit tetapi jiwanya tidak. 

Lalu, stanza kedua menekankan pada lirik "Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia" dan "Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya". Keduanya memiliki makna agar Indonesia bisa selalu bahagia, dan masyarakatnya punya budi pekerti yang baik. 

Pada stanza ketiga, terdapat sumpah dan amanat agraria. Sumpah tersebut terselip dalam lirik "Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi". Sementara itu, amanat agraria terdapat dalam lirik "Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya".

Dari amanat agraria tersebut, para tokoh bangsa menjelaskan bahwa Indonesia itu punya kekayaan yang melimpah seperti tanah, laut, hingga luar angkasa. Maka dari itu, pemerintah melakukan Revolusi Agraria. 

Berikut lirik lengkap 'Indonesia Raya' Stanza 3 ciptaan Wage Rudolf Supratman:

Stanza 1

Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku,

Di sanalah Aku Berdiri, Jadi Pandu Ibuku,


Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku,

Marilah Kita Berseru, Indonesia Bersatu.


Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku,

Bangsaku, Rakyatku, Semuanya,


Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya,

Untuk Indonesia Raya.


Reff:

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Tanahku, Negriku yang Kucinta,

 

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Hiduplah Indonesia Raya


Stanza 2

Indonesia Tanah Yang Mulia, Tanah Kita yang Kaya,

Di sanalah Aku Berdiri, Untuk Slama-lamanya,


Indonesia Tanah Pusaka, Pusaka Kita Semuanya,

Marilah kita Mendoa, Indonesia Bahagia,


Suburlah Tanahnya, Suburlah Jiwanya,

Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya.


Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya,

Untuk Indonesia Raya.


Reff:

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Tanahku, Negriku yang Kucinta,


Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Hiduplah Indonesia Raya


Stanza 3

Indonesia Tanah Yang Suci, Tanah Kita Yang Sakti,

Di sanalah Aku Berdiri, N’jaga Ibu Sejati,


Indonesia, Tanah Berseri, Tanah Yang Aku Sayangi,

Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi,


S’lamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya,

Pulaunya, Lautnya, Semuanya.


Majulah Negrinya, Majulah Pandunya,

Untuk Indonesia Raya,


Reff:

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Tanahku, Negriku yang Kucinta,


Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,

Hiduplah Indonesia Raya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait