URtech

Layanan Internet Starlink Elon Musk Boleh Dipakai di Pesawat

Shinta Galih, Jumat, 1 Juli 2022 19.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Layanan Internet Starlink Elon Musk Boleh Dipakai di Pesawat
Image: Starlink (Source: SpaceX)

Jakarta - Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) memberi izin kepada SpaceX untuk hadirkan layanan internet dari satelit Starlink untuk pesawat, kapal ekspedisi dan truk.

"Mengizinkan terminal kelas baru untuk satelit SpaceX, sehingga bisa memperluas jangkauan kemampuan broadband untuk memenuhi permintaan pengguna yang terus meningkat yang sekarang memerlukan konektivitas saat bepergian," kata FCC dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Reuters.

Starlink merupakan perusahaan yang melayani jaringan internet milik Elon Musk yang memanfaatkan konstelasi orbit satelit. Dalam beberapa tahun terakhir sangat fokus merayu maskapai penerbangan untuk penyediaan WiFi dalam penerbangan.

Sejumlah maskapai internasional akhirnya sepakat untuk menggunakan jasa Starlink di penerbangan, seperti Hawaiian Airlines dan layanan jet semi pribadi, BEJ.

"Kami terobsesi dengan pengalaman penumpang," kata Jonathan Hofeller, kepala penjualan komersial Starlink.

"Kami akan segera tersedia di pesawat, jadi semoga penumpang kagum dengan pengalaman ini," lanjutnya.

Di Indonesia sendiri, layanan internet Starlink sudah dapat restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hanya saja tidak diperbolehkan untuk menyediakan layanan ritel.

"Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostasioner kepada PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink," ujar Menkominfo Johnny G Plate beberapa waktu lalu.

"Bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung oleh Starlink," tegasnya.

Backhaul merupakan jalur internet yang menghubungkan dari suatu Base Station ke Base Station lain atau dari suatu Base Station ke core network untuk mengambil trafik dari Base Station tersebut.

Jadi nantinya kapasitas satelit Starlink bakal digunakan untuk menyambung layanan fiber optik di tempat yang sulit membangun infrastruktur fiber optik.

"Karena alasan teknis teknis dan geografis tidak bisa dibangun, kita menggunakan microwave link. Ini bisa diganti dengan satelit low-earth orbit seperti satelitnya Starlink," pungkas Johnny.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait