URnews

Lembaga Eijkman Ditutup, Pengelolaan Diambil Alih BRIN

Nivita Saldyni, Minggu, 2 Januari 2022 09.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lembaga Eijkman Ditutup, Pengelolaan Diambil Alih BRIN
Image: Gedung Eijkman (Eijkman Institute)

Jakarta – Tim Waspada COVID-19 dari Lembaga Eijkman (WASCOVE) yang selama pandemi COVID-19 mendeteksi dan meneliti virus Corona ditutup. Tim WASCOVE pun telah berpamitan pada pada hari pertama tahun baru 2022, Sabtu (1/1/2022) lalu.

“Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional. Tim WASCOVE ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan yang diberikan kepada kami sampai saat ini,” cuit akun Twitter @eijkman_inst seperti dikutip Urbanasia pada Minggu (2/1/2022).

“Bersama, kita pulih kembali. Kami pamit,” tutupnya.

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sendiri telah berubah status menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman lewat Sarasehan Arah Riset Biologi Molekuler di BRIN pada 28 Desember 2021 lalu. 

“Mulai hari ini saya menyerahkan hak, tanggung jawab dan kewajiban pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Bologi Molekuler Eijkman Wien Kusharyoto,” kata Kepala LBM Eijkman periode 2014-2021, Amin Soebandrio di Jakarta, Selasa (28/12/2021) lalu.

Ia pun mengatakan, dengan adanya perubahan ini maka akan ada berbagai penyesuaian tentunya akan berpengaruh pada sistem di Eijkman. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa tugas sebagai peneliti tidak boleh berhenti. 

“Di manapun kita berada akan tetap dapat melaksanakan penelitian. Tetap bersemangat dan penelitian itu tidak akan pernah berhenti dimanapun berada. Perlu terus menjaga integritas dan profesionalitas, agar. budaya riset terus berkembang,” sambungnya.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Yan Rianto mengatakan bahwa proses pemindahan infrastruktur Eijkman akan mulai semester pertama tahun 2022. BRIN sendiri akan membangun infrastruktur riset kesehatan seperti animal BSL-3 di Cibinong dan fasilitas uji klinis vaksin, serta berencana memindahkan Eijkman ke Gedung Genomik di Cibinong Science Center.

“Gedung Genomik memang khusus untuk periset  dan hanya bisa diakses oleh para periset yang berkepentingan saja sesuai dengan jadwal yang ditentukan,” kata Yan. 

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko pun menambahkan bahwa setelah bergabung dengan BRIN, LBM Eijkman berganti nama menjadi PRMB Eijkman. Terintegrasinya LBM Eijkman dengan BRIN, kata Tri, akan meningkatkan kompetensi para periset biologi molekuler.

“Masuknya LBM Eijkman kepada BRIN yang menjadi PRBM Eijkman maka kompetensi para periset biologi molekuler akan semakin meningkat. Apalagi selama ini LBM Eijkman sudah memiliki budaya riset yang tinggi, maka budaya ini tentunya akan menjadi PR bagi Kepala Pusat yang baru,” kata Handoko.

“Secara umum, budaya riset di Indonesia masih tergolong rendah, maka dengan integrasi ini budaya riset yang selama ini menjadi permasalahan akan meningkat. Apalagi hingga saat ini Riset tentang kesehatan hanya ada di Eijkman.Untuk itulah itu kami berjuang untuk melakukannya menjadi lebih baik. Dan para Periset di Eijkman diharapkan dapat merekrut para periset muda untuk memperkuat kompetensi yang ada,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait