URnews

Lewat Twitter, Ganjar Imbau Perantau Tak Pulang Kampung

Nunung Nasikhah, Sabtu, 28 Maret 2020 18.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lewat Twitter, Ganjar Imbau Perantau Tak Pulang Kampung
Image: istimewa

Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat (27/3/2020) pukul 20.40 WIB mengunggah sebuah video melalui akun twitternya @ganjarpranowo.

Video berdurasi 2 menit 9 detik tersebut menampakkan potret dirinya yang menyampaikan imbauan kepada masyarakat Jawa Tengah, khususnya bagi para perantau yang hendak pulang kampung.  

“Bapak Ibu seluruh warga Jawa Tengah khususnya yang ada di perantauan wa bil khusus bagi yang berniat ingin pulang kampung,” kata Ganjar mengawali pernyataannya.

“Untuk yang kesekian kali, saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu jika panjenengan (Anda) sayang sama keluarga di kampung, jika panjenengan semua pingin keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung, tidak usah pulang kampung,” ujar Ganjar.

Ganjar juga menegaskan bahwa jika tetap nekat pulang, itu sama saja membahayakan anak, istri, atau suami, serta mengancam seluruh hidup orang yang disayangi, termasuk orang tua yang sudah berumur senja.

Menurut Ganjar, jalan terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa melalui agenda mudik atau pulang kampung.

“Bapak Ibu yang ada di Jakarta, Anda tahu tentu saja ibu kota adalah zona merah corona, kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar. Mungkin saya, Anda, teman atau keluarga kita,” tandasnya.

“Artinya, bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif corona tapi tidak mengetahuinya. Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala dan jika Anda sudah mengidap corona lalu Anda nekat pulang, Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, di kereta, ataupun angkutan lainnya,” lanjutnya.

Ganjar mengingatkan bahwa aktivitas mudik berisiko dapat menulari warga seluruh desa. Ia pun mengajak masyarakat untuk belajar dari kasus yang terjadi di Solo dan Purbalingga. Penderita yang positif akhirnya menulari keluarga dan orang lain.

“Realitanya, kasus positif corona di Jateng naik drastis karena pemudik datang lebih awal. Angka ini bisa terus naik jika tetap ada kegiatan mudik,” ucapnya.

Semua pemudik, menurutnya, telah disepakati berstatus Orang dalam Pengawasan (ODP). Untuk itu, ia meminta kepada para pemudik untuk mengisolasi diri selama 14 hari, agar sekitarnya tidak tertular.

“Kami sudah sepakat dengan Jakarta, Jabar, dan Jatim agar semua warga dilarang mudik. Memang berat, tapi ayo kita lakukan untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait