URoto

Limbah Masker Ternyata Bisa Didaur Ulang Jadi Alternatif Bahan Bakar

Fitri Nursaniyah, Selasa, 18 Oktober 2022 12.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Limbah Masker Ternyata Bisa Didaur Ulang Jadi Alternatif Bahan Bakar
Image: Ilustrasi masker medis. (PIXABAY/k-e-k-u-l-é)

Jakarta - Pengelolaan limbah masker menjadi PR besar sebagai efek samping dari pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih berlangsung.

Berdasarkan riset Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2021, estimasi jumlah limbah masker dari sampah rumah tangga di Bandung mencapai 3,89 ton per hari. Kalau hitungannya per tahun, bisa mencapai 1.421,44 ton.

Angka ini cukup menjadi bukti bahwa limbah masker sangat melimpah dan harus ditangani semaksimal mungkin. Beruntung, banyak pihak yang peka terhadap permasalahan ini dan mulai melangkah untuk melakukan daur ulang limbah menjadi bahan bermanfaat, seperti Kimberly-Clark Softex yang bekerja sama dengan Bank Sampah Bersinar (BSB).

"Sebagai salah satu pemimpin produsen produk perawatan pribadi di Indonesia, kami berusaha untuk terus menghasilkan produk berkualitas tinggi guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan meninggalkan jejak lingkungan seminimal mungkin," kata Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex, Kadir Gunduz dalam rilis yang diterima Urbanasia, Selasa (18/10/2022).

Lewat program daur ulang ini, Kadir mengatakan bahwa pihaknya ingin membawa dampak besar bagi masyarakat. Program ini sendiri merupakan bentuk pengabdian perusahaan yang juga memproduksi masker lewat brand Softies, terhadap Bumi.

Setelah delapan bulan menjalankan program ini, Kimberly-Clark Softex dan BSB berhasil mendaur ulang 979 kilogram (Kg) limbah sampah.

Sampah didaur ulang menjadi minyak mentah. Dari setiap 4 kg sampah menghasilkan 0,5 kg minyak mentah. Minyak ini dapat diproses menjadi bensin atau diesel nabati (green gasoline and diesel).

Tak hanya daur ulang sampah, program yang diusung Kimberly-Clark Softex dan BSB ini juga memberikan edukasi tentang pemilahan sampah dan memberikan peluang tambahan penghasilan kepada masyarakat.

BSB mengaku bangga bisa bekerja sama dengan Kimberly-Clark Softex mengembangkan sistem pengelolaan sampah.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat berlanjut dan mencakup area yang lebih luas guna mengurangi polusi sampah dan menciptakan banyak dampak positif bagi masyarakat," ucap perwakilan BSB, Febriyanti.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait