URnews

Lolos Screening, 164 Santri Malaysia di Temboro Bersiap untuk Pulang Kampung 

Nivita Saldyni, Minggu, 26 April 2020 13.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lolos Screening, 164 Santri Malaysia di Temboro Bersiap untuk Pulang Kampung 
Image: Ilustrasi pemulangan santri di Al-Fatah Temboro saat bulan ramadan/Instagram @Temboro.info

Surabaya - Setelah menjalani tes kesehatan hingga rapid test dan dinyatakan sehat, sebanyak 164 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Magetan asal Malaysia, kini tengah bersiap untuk pulang ke kampung halaman. Mereka dijadwalkan akan pulang ke Malaysia melalui Bandara Juanda pada Senin (27/4/2020) malam.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh santri yang akan pulang dalam kondisi sehat. Mereka juga telah menjalani rapid test dan dinyatakan negatif COVID-19.

"Kami akan membantu pemulangan santri Temboro yang berasal dari Malaysia besok Senin (27/4/2020). Kami akan bantu fasilitasi mulai dari Temboro ke bandara, sementara pemerintah Malaysia menyiapkan penerbangan ke Malaysia," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (26/4/2020).

Khofifah mengatakan, pemerintah Malaysia telah menyiapkan penerbangan menggunakan Malaysia Airlines untuk 164 santri yang akan pulang kampung itu. Mereka dijadwalkan akan berangkat dari Bandara Juanda pukul 20.30 WIB.

"Mereka akan diberangkatkan dari Temboro menggunakan 10 unit bus. Sebelum dipulangkan ke Malaysia, mereka juga akan dilakukan rapid test ulang untuk mengetahui kondisi terakhir dari masing-masing orang dalam rombongan," lanjutnya.

Khofifah pun memastikan, 164 santri ini akan diberangkatkan sesuai dengan SOP atau protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. Mulai dari penggunaan masker hingga physical distancing akan diterapkan selama perjalanan.

Sementara itu Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, sesampainya di Malaysia, ratusan santri itu akan menjalani karantina.

"Nantinya sejumlah santri yang akan terbang ke Malaysia ini, saat di bandara akan menjalani rapid test kembali oleh balai karantina untuk memastikan kondisi mereka. Sesampainya di Malaysia, mereka akan menjalani karantina di tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah Malaysia," katanya.

Sayangnya, ada delapan santri Malaysia yang tak bisa ikut pulang karena harus menjalani karantina di Magetan setelah dinyatakan positif COVID-19. Mereka terpaksa menunda kepulangannya dan masih harus menjalani perawatan hingga sembuh.

Mereka adalah delapan dari 14 orang santri Al-Fatah Temboro yang dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan screening rapid test hingga tes swab dengan metode PCR.

"Yang positif di Temboro ada 14 orang, delapan orang dari Malaysia. Lainnya ada dari Australia, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Ini memang karena di pondok tersebut (Al-Fatah) ada santri dari 12 negara, dan terbanyak dari Malaysia," kata Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dokter Kohar Hari Santoso.

Kohar pun menjelaskan bahwa pihaknya masih akan terus melakukan rapid test di kawasan Ponpes Temboro Kabupaten Magetan. Tes akan diprioritaskan bagi mereka yang pernah berkontak langsung dengan pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya. 

Namun kini, ia dan tim masih menelusuri awal mula penularan COVID-19 dari Klaster Temboro ini. Sembari mencari sumber penularan klaster ini, Kohar memastikan pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah antisipatif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Klaster Temboro.



Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait