URoto

Mahasiswa ITS Pamer 4 Kendaraan Ramah Lingkungan di GIIAS Surabaya 2021

Nivita Saldyni, Jumat, 10 Desember 2021 16.04 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa ITS Pamer 4 Kendaraan Ramah Lingkungan di GIIAS Surabaya 2021
Image: Stan ITS Automotive Team di GIIAS Surabaya 2021 (Dok. Humas ITS).

Surabaya - ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Automotive Team turut berpartisipasi dalam perhelatan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2021.

Menariknya, mereka membawa empat kendaraan ramah lingkungan yang dipamerkan selama pameran berlangsung pada 8 - 12 Desember 2021 di Grand City Convex Surabaya loh.

Keempat mobil dari tim otomotif ITS ini antara lain adalah Anargya Mark 2.0, Antasena Hydra, Sapuangin XI Evo 2 Generasi 11, dan Nogogeni VI Evo.

Masing-masing kendaraan ini memiliki tipe kelas, bahan bakar dan fokus penelitian dan pengembangan teknologi otomotif yang berbeda-beda, guys.

"Dari empat unit ini, Nogogeni adalah mobil listrik. Lalu ada juga yang berbahan bakar listrik lainnya yaitu Anargya. Bedanya, kalau Nogogeni tipe kelas urban sementara Anargya formula," kata Rida Ayu, External Relationship Tim Sapuangin ITS saat ditemui Urbanasia di GIIAS Surabaya.

Dua lainnya, yaitu Sapuangin XI Evo 2 Generasi 11 berbahan bakar gasoline atau minyak dan Antasena Hydra berbahan bakar hidrogen.

Segudang Prestasi ITS Automotive Team

Masing-masing unit mobil ramah lingkungan itu punya prestasi yang membanggakan, baik di dalam negeri maupun internasional.

Seperti misalnya Sapuangin, pernah menjadi juara mobil tercepat dan terhemat di ajang Shell Eco-Marathon Drivers’ World Championship 2018 dan diklaim sebagai mobil terefisien saat itu. Hal ini membuat tim Sapuangin berkesempatan menimba ilmu ke markas Ferrari di Italia.

Terbaru, Rida mengatakan, Sapuangin berhasil menduduki posisi keempat di dunia dalam ajang yang sama di tahun 2021. 

Prestasi membanggakan juga diraih oleh tim Nogogeni. Mobil berbahan bakar listrik ini berturut-turut menjadi juara di Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) sejak 2018.

1639126832-Nogogeni---Sapuangin.jpgSumber: Nogogeni VI Evo di GIIAS Surabaya 2021 (Nivita/Urbanasia)

Tim Nogogeni juga berhasil membawa pulang kemenangan di ajang Shell Eco-marathon Asia sebagai juara kedua pada kategori Battery Electeic in Urban Electric Class.

ITS Automotive Team lewat Anargya juga pernah berlaga di Student Formula Japan (SFJ). Mereka berhasil menduduki peringkat 11 tim terbaik dalam ajang internasional yang digelar di Ecopa Arena, Shizuoka Prefecture, Jepang pada 2019 itu.

Bahkan kendaraan terbaru besutan ITS Automotive Team, Antasena, juga meraih berbagai prestasi memanggakan dalam tiga tahun terakhir ini. Salah satunya mobil ini dinobatkan jadi Most Innovative Hydrogen Fuel Cell Newcomer oleh Linde pada 2019.

1639126829-Anargya.jpgSumber: Anargya Mark 2.0 di GIIAS Surabaya 2021 (Nivita/Urbanasia)

Tim Antasena juga berhasil membawa pulang medali emas dan perunggu di I2ASPO 2020 dan WINTEX 2020.

Ditanya soal targetnya di tahun depan, Rida mengatakan bahwa masing-masing tim masih fokus untuk mengembangkan mobilnya. Untuk itu ia mengatakan belum ada rencana untuk ITS Automotive Team menambah mobil ramah lingkungan yang baru.

"Rencana untuk menambah mobil lagi mungkin belum tapi kami ingin mengembangkan lagi hasil dari masing-masingnya," kata Rida.

Ia pun bersyukur ITS Automotive Team dapat bergabung di GIIAS Surabaya dan berkesempatan bersanding dengan banyak perusahaan otomotif besar.

Harapannya lewat perhelatan ini, ITS Automotive Team tak hanya memperkenalkan karyanya ke masyarakat luas, namun juga menginspirasi anak muda lainnya untuk mengembangkan karya di bidang otomotif.

"Semoga kami bisa memberikan inspirasi untuk ke depannya, baik dari bahan bensin, listrik, maupun hidrogen," katanya.

Sementara itu, Technical Manager Antasena ITS Automotive Team, Kidung Asmoro menambahkan, melalui pameran ini ia berharap GIIAS tak hanya menjadi ajang pameran belaka.

Ia berharap pameran ini bisa menjadi titik awal pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan.

"Kami berharap kepada pemerintah untuk ikut serta dalam membuat dan memajukan di bidang teknik khususnya di otomotif untuk menjawab berbagai permasalahan industri otomotif karena kalau kiya terus berkutat di dunia otomotif sekarang dan tidak mencoba yang baru atau meriset sesuatu yang baru," katanya.

"Yang kami takutkan adalah nantinya kita tidak bisa menjawab kebutuhan di masa depan, dan membuat Indonesia akan terus bergantung kepada negara lain terkait produksinya," harap Kidung.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait