URnews

Mahasiswa ITS Rancang 'Siyatim', Platform Donasi Digital untuk Anak Yatim

Nivita Saldyni, Selasa, 3 November 2020 13.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa ITS Rancang 'Siyatim', Platform Donasi Digital untuk Anak Yatim
Image: Ilustrasi donasi. (This Is Money UK)

Surabaya – Perkembangan teknologi telah memudahkan kita melakukan crowdfunding. Salah satunya seperti sistem crowdfunding digital berbasis syariat milik mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) iji, Siyatim.

Berbeda dari sistem crowdfunding lainnya, Siyatim dirancang khusus untuk mengumpulkan donasi bagi anak yatim yang membutuhkan. Nah, Siyatim hadir dalam aplikasi mobile untuk memudahkan masyarakat berdonasi, guys.

Muhammad Ainul Yaqin, penggagas Siyatim mengungkapkan ide ini berawal dari adanya peningkatan jumlah donatur hingga 80 persen di Indonesia selama dua tahun terakhir.

Hadirnya Siyatim sebagai sistem crowdfunding digital, kata Yaqin menjadi solusi bagi donasi yang lebih transparan. Belum lagi, laporan bisa terjaga dengan baik dengan adanya perkembangan donasi lewat interaksi digital ini. Untuk itu, ia bersama Gita Rama Mahardhika dan Fajrur Rido Ataubakumarwa menggagas Siyatim.

"Kami memilih target (anak yatim) ini lantaran di Indonesia masih belum ada platform khusus yang memayungi mereka," kata Yaqin di Surabaya, Selasa (3/11/2020).

Ia menambahkan, kemudahan akses bagi donatur untuk memilih sendiri panti asuhan yang hendak ia berikan donasi jadi nilai lebih Siyatim. Bahkan, donatur juga bisa memantau pemanfaatan dana yang ia donasikan loh.

"Siyatim juga mengklasifikasikan panti asuhan sesuai kebutuhan mereka, seperti kategori butuh bantuan pokok dan kategori bantuan edukasi. Hal ini lantaran tiap panti butuh bantuan berbeda," jelasnya.

Menariknya, Siyatim juga punya fitur online adoption di mana donatur dapat langsung memberikan donasi kepada anak tertentu yang terdata di panti tersebut guys. Jadi anak tersebut akan mendapatkan bantuan dari donatur khusus tersebut.

"Lewat fitur itu, donatur dapat secara khusus memantau perkembangan anak yang ia adopsi. Donatur juga bisa memberikan bantuan beasiswa berupa pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP), uang jajan, hingga fasilitas lainnya," kata mahasiswa angkatan 2017 itu. 

Kini, Siyatim masih dalam tahap pengembangan. Bahkan Yaqin, Rama, dan Fajrur telah berhasil membawa Siyatim menjadi sebuah startup di bawah naungan UPT Inkubator Industri ITS guys.

Lewat inovasi rancangannya ini, tiga mahasiswa ITS ini berharap Siyatim bisa menjadi solusi untuk kebangkitan panti asuhan bersama para penghuninya. Sehingga ketiganya bertujuan untuk membuat panti mampu melahirkan generasi emas yang sanggup menghadapi bonus demografi.

"Saya berharap agar Siyatim dapat menjadi pilihan utama masyarakat di seluruh Indonesia," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait