Mahasiswa Ngeluh Pelajaran Susah, Dosen Kimia Ini Dipecat dari Kampus

Jakarta - Seorang dosen mata kuliah Kimia di New York University bernama Maitland Jones Jr. dipecat oleh pihak kampus. Pemecatan ini akibat dari puluhan mahasiswa yang mengeluh dan merasa pelajaran dari Jones susah. 

Melansir NBC News, Selasa (11/10/2022), 82 dari 350 mahasiswa Jones menandatangani petisi yang berisi keluhan tentang pelajaran sang dosen yang dinilai terlalu sulit. 

Munculnya petisi ini membuat pihak kampus mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Jones dari pekerjaannya. Pemberhentian disampaikan langsung oleh dekan NYU. 

Namun demikian, pemberhentian Jones yang merupakan dosen Kimia Organik ini menuai pro dan kontra. Sebagian dosen di kampus itu tidak setuju dengan pemberhentian tersebut dan menilai langkah kampus memecat Jones sebagai indikasi turunnya standar pendidikan. 

Salah satu yang menentang keputusan pemecatan Jones ini adalah sejawatnya sesama pengajar kimia yaitu Stephanie Lee. Dalam cuitan di Twitter, Lee mengaku telah bersurat dengan pihak kampus untuk memprotes keputusan tersebut. 

Lee menegaskan, semua pengajar memiliki visi yang sama yaitu menginginkan mahasiswanya berhasil. Namun ada pertimbangan yang tidak selaras sehingga membuat rasa takut mendorong adanya tindakan seperti itu. 

“Siswa takut nilai rendah akan menggagalkan karier mereka di masa depan. Fakultas takut dosen mengirim mahasiswa ke dunia tanpa persiapan, di sisi lain pekerjaan dosen hanya dilihat dari skor evaluasi kelas,” tulisnya di Twitter. 

Lee lantas mengungkap ada satu mahasiswanya yang bersemangat dalam kelas tapi gagal mendapat nilai bagus. Namun, mahasiswa ini tidak menyalahkan dosen karena nilainya yang rendah. Bahkan, kata Lee, si mahasiswa itu kini sudah menempuh program PhD dengan nilai yang fantastis. 

Sementara itu, para siswa yang mengeluh pelajaran Jones susah mengaku membuat petisi bukan dengan maksud agar sang dosen dipecat. 

Salah satu perwakilan mahasiswa itu mengatakan, petisi mereka bertujuan agar Jones menyadari bahwa kelas dengan tingkat ketidakhadiran yang tinggi dan nilai rendah artinya telah gagal membuat mahasiswa nyaman dalam belajar. 

Selain itu, para mahasiswa ini juga mengaku pandemi COVID-19 turut mengganggu kemampuan mereka dalam mempersiapkan kelas seperti kimia organik.