URnews

Mahasiswa Tewas Usai Diklatsar Menwa, BEM SV UNS Tuntut Kampus Transparan

Indi Lusiani, Selasa, 26 Oktober 2021 10.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswa Tewas Usai Diklatsar Menwa, BEM SV UNS Tuntut Kampus Transparan
Image: Gedung UNS Surakarta. (pgsd.fkip.uns.ac.id)

Jakarta - Seorang mahasiswa berinisial GE Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, dikabarkan meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa (diklatsar menwa).

Laporan tewasnya seorang mahasiswa dalam kegiatan diklat tersebut telah dibenarkan oleh Kasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Djohan Andika serta sudah dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, namun pihaknya belum memastikan adanya dugaan penganiayaan.  

Polresta Surakarta juga masih menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Sembari menunggu hasil otopsi, kami akan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut," kata Djohan, saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (25/10/2021).

Diketahui, korban GE itu merupakan satu dari 12 peserta diklat pra gladi angkatan 36 Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS yang berlangsung selama sembilan hari sejak 23 Oktober 2021.

Pasalnya, pihak keluarga korban (GE), menemukan hal yang tak wajar berupa luka lebam di beberapa bagian tubuh jenazah. Temuan tersebut diketahui setelah jasad GE tiba di rumah duka yang berada di Dukuh Keti RT 02 RW 05, Dusun Nglegok, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sutarno, paman korban, pun mengungkapkan bahwa celana yang terakhir kali dikenakan GE masih dalam kondisi basah saat diperiksa oleh pihak keluarga.

"Ada luka lebam bagian mata kanan, di mulut ada darah (kering), dan ada luka lebam di tengkuk. Celananya juga bau banget, saya pakai masker saja masih bisa mencium bau," ujar Sutarno.

Sutarno menambahkan, ketika dua rekan GE menyampaikan kabar duka tersebut, pihaknya juga tak mendapat kejelasan terkait penyebab kematian putra dari pasangan Nardi dan Endang itu. 

Atas peristiwa tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendesak pihak kampus dan Resimen Mahasiswa (Menwa) untuk memberikan pernyataan resmi terkait meninggalnya GE. BEM SV juga menuntut agar kasus diselesaikan secara transparan.

Berikut pernyataan sikap yang diungkapkan BEM Sekolah Vokasi UNS:

1. Mendesak pihak UNS dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa untuk segera memberikan keterangan terkait kasusnya meninggalnya GE pada kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Tahun 2021.

2. Menuntut pihak UNS dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa untuk bertanggungjawab atas meninggalnya GE.

3. Menuntut pihak UNS bersikap transparansi terhadap segala bentuk tindak pidana dan informasi terkait meninggalnya GE.

4. Menuntut UNS untuk mendukung penuh proses hukum dan tidak menutup-nutupi segala bentuk tindak pidana yang menyebabkan meninggalnya GE.

5. Mengajak seluruh mahasiswa UNS untuk ikut serta dalam pengawalan kasus GE dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa.

"Sekian pernyataan sikap ini kami buat dengan harapan dapat mewakili sikap terhadap meninggalnya kawan kami dan sebagai bentuk dukungan terhadap almarhum GE dan keluarga agar kasusnya segera menemukan kejelasan," tulisnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait