URnews

Mahasiswi Unsri yang Diduga Korban Pelecehan Sudah Jalani Yudisium

Nivita Saldyni, Sabtu, 4 Desember 2021 16.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mahasiswi Unsri yang Diduga Korban Pelecehan Sudah Jalani Yudisium
Image: Tangkapan layar video viral mahasiswi FE Unsri terduga korban pelecehan seksual protes di acara yudisium, Jumat (3/12/2021). (Instagram @seputarkotapalembang)

Palembang - Seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial F sempat viral karena aksi protesnya saat acara Yudisium FE Unsri, Jumat (3/12/2021) viral di media sosial. Belakangan diketahui bahwa mahasiswi tersebut akhirnya bisa menjalani yudisium.

Kabar itu disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unsri. Lewat akun Instagram resminya, BEM KM Unsri menyatakan bahwa yang bersangkutan bisa menjalani yudisium di hari yang sama meski harus digeser ke kloter kedua.

"Kita berhasil, korban akhirnya bisa mengikuti yudisium berkat perjuangan semua pihak," bunyi pernyataan BEM KM Unsri seperti dilihat Urbanasia pada Sabtu (4/12/2021).

"Akhirnya berkat perjuangan bersama dari berbagai pihak, korban dapat mengikuti yudisium Fakultas Ekonomi pada sesi siang hari tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya, yudisium FE Unsri yang digelar pada Jumat pagi mendadak viral. Hal tersebut karena ada salah satu mahasiswi yang protes namanya tiba-tiba menghilang dari daftar peserta.

Akun TikTok @palembangkulukilir pun membagikan momen tersebut. Diketahui bahwa mahasiswi itu adalah F, terduga korban pelecehan seksual oleh oknum dosen di kampusnya yang kasusnya terungkap beberapa waktu lalu.

Sementara itu pihak kampus pun sudah memberikan klarifikasi. Kepada wartawan, Wakil Rektor 3 Unsri Iwan Setia Budi menegaskan bahwa kejadian ini tak ada sangkut pautnya dengan kasus pelecehan seksual yang diduga dialami mahasiswi tersebut.

"Terkait pemberitaan itu tidak benar , jadi jangan dikait-kaitkan dengan kasus (pelecehan seksual) itu. Ini adalah yudisium, persyaratan yudisium itu sudah baku jadi jika dikaitkan dengan kejadian itu tidak benar," kata Iwan.

Ia pun membantah jika FE Unsri telah melakukan pencoretan nama mahasiswi tersebut dari daftar peserta. Iwan berdalih nama mahasiswi itu diikutkan dalam sesi kedua yudisium untuk menerapkan protokol COVID-19.  

"Kami harus patuh pada protokol COVID-19 dan peserta yudisium ini cukup banyak sehingga tidak mungkin (mahasiswi) itu diikutkan di sesi pertama. Jadi diikutkan di sesi kedua," jelasnya.

Mohamad Adam selaku Dekan FE Unsri pun menambahkan bahwa saat ini dugaan pelecehan seksual di Unsri yang melibatkan mahasiswi itu tengah diselidiki. Bahkan sudah ada komisi etik yang menanganinya.

"Pelapor dan pelaku saat ini sedang diproses, sudah ada komisi etik dan berjalan sesuai aturan yang berlaku. Saat ini sedang didalami," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait