URnews

Makin Jelas Dampaknya, Ini Penyebab Perubahan Iklim

Kintan Lestari, Selasa, 9 Februari 2021 11.32 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Makin Jelas Dampaknya, Ini Penyebab Perubahan Iklim
Image: Ilustrasi perubahan iklim karena asap dari pembangkit listrik tenaga batubara. (Freepik/bilanol)

Jakarta - Dampak perubahan iklim semakin jelas terlihat, mulai dari lapisan es di Arktik yang mulai mencair sampai perubahan iklim yang ekstrem.

Hal itu rupanya dipengaruhi aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak dan gas serta membabat hutan. 

Karbon dioksida yang 'terlepas' akibat pembakaran harusnya bisa diserap oleh hutan. Sayang penggundulan hutan yang semakin marak membuat karbon dioksida tidak terserap dan jadi terperangkap di atmosfer.

Karbon dioksida bukanlah satu-satunya gas rumah kaca. Ada juga gas lain seperti metana dan dinitrogen oksida yang juga memerangkap panas di atmosfer, yang mana itu dihasilkan oleh peternakan hewan.

Maka dari itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan 'perubahan iklim' sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. 

Lalu pada 2013, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang dibentuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan Program Lingkungan PBB (UNEP) untuk menyediakan sumber informasi ilmiah yang objektif, memberikan kejelasan lebih lanjut tentang peran aktivitas manusia dalam perubahan iklim dengan merilis Laporan Penilaian Kelima. 

Kesimpulannya menunjukkan, kalau perubahan iklim itu nyata dan aktivitas manusia adalah penyebab utamanya.

Laporan tersebut memberikan penilaian komprehensif tentang kenaikan permukaan laut, dan penyebabnya, selama beberapa dekade terakhir. Berikut laporan penemuannya:

- Dari tahun 1880 hingga 2012, suhu global rata-rata meningkat sebesar 0,85 ° C.
- Dari 1901 hingga 2010, permukaan laut rata-rata global naik 19 cm karena lautan meluas akibat pemanasan dan pencairan es. Luas lautan es di Kutub Utara telah menyusut setiap dekade berturut-turut sejak 1979, dengan kehilangan es 1,07 × 106 km² per dekade.
- Dari situasi itu, kenaikan permukaan laut rata-rata diperkirakan mencapai 24–30 cm pada tahun 2065 dan 40–63 cm pada tahun 2100 relatif terhadap periode referensi 1986–2005. 

Adapun aktivitas manusia yang berkontribusi menyebabkan perubahan iklim di antaranya adalah sebagai berikut seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Deforestasi/Penebangan Hutan

1612845090-penebangan-hutan.jpgSumber: Ilustrasi penebangan hutan. (Freepik/aleksandarlittlewolf)

Hutan menghilangkan dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Menebang mereka berarti karbon dioksida menumpuk lebih cepat karena tidak ada pohon yang menyerapnya. Tidak hanya itu, pohon melepaskan karbon yang disimpannya saat kita membakarnya.

2. Penggunaan Barang Pendingin (Kulkas, AC)

1612845077-kulkas.jpgSumber: Ilustrasi kulkas. (Freepik/pressfoto)

Alat pendingin seperti kulkas dan AC mengkonsumsi listrik, yang umumnya dihasilkan dengan membakar bahan bakar fosil yang mengeluarkan CO2 (karbon dioksida) ke atmosfer.

Kulkas juga menghasilkan gas CFC yang jauh lebih buruk dari CO2, yang dapat menghancurkan lapisan ozon.

3. Pertanian dan Peternakan

1612845101-peternakan.jpgSumber: Ilustrasi peternakan. (Freepik/tawatchai07)

Hewan menghasilkan metana, yang 30 kali lebih kuat daripada karbon dioksida sebagai gas rumah kaca. Nitrous oksida yang digunakan untuk pupuk sepuluh kali lebih buruk dan hampir 300 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

4. Sampah 

1612845114-sampah.jpgSumber: Ilustrasi sampah. (Freepik/elenawein)

Saat sampah organik terurai, karbon dioksida dan gas metana dibuat. Keduanya adalah gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

5. Kendaraan Bermotor

1612845065-kendaraan.jpgSumber: Ilustrasi kendaraan. (Freepik/zozulya)

Kendaraan bermotor seperti mobil dan motor menghasilkan karbon dioksida. 

Sepeda motor memang lebih hemat bahan bakar daripada mobil dan lebih sedikit mengeluarkan gas rumah kaca karbon dioksida, tetapi mereka mengeluarkan jauh lebih banyak hidrokarbon pembentuk asap dan oksida nitrogen, serta polutan udara beracun karbon monoksida.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait