URtech

Makin Panas! Elon Musk dan Twitter Perang Komentar

Shinta Galih, Sabtu, 6 Agustus 2022 20.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Makin Panas! Elon Musk dan Twitter Perang Komentar
Image: Elon Musk Twitter (Foto: Jakub Porzycki | Nurphoto | Getty Images)

Jakarta - Perseteruan Elon Musk dan Twitter makin memanas. Kedua belah pihak saling perang komentar.

Musk dalam dokumen gugatannya menuding Twitter terlibat dalam skema untuk "menyesatkan investor" dengan memberikan data palsu dalam pengajuan keuangan ke Securities and Exchange Commission (SEC) atau OJK-nya AS. 

Orang terkaya di dunia itu turut menuduh Twitter memiliki setidaknya dua kali lipat jumlah bot dan lebih sedikit "pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi" daripada yang diklaim perusahaan media sosial tersebut 

Tim Musk menyebut persentase akun bot yang lebih besar dari klaim Twitter tersebut didapatkan menggunakan tool bernama Botometer. Ini adalah algoritma machine learning yang dirancang oleh University of Indiana untuk mengecek aktivitas akun Twitter dan memberikan skor berdasarkan seberapa besar kemungkinan mereka merupakan bot.

Pengacara Musk menambahkan Twitter sengaja menyembunyikan masalah bot-nya agar Musk setuju untuk membeli perusahaan media sosial tersebut dengan harga yang lebih mahal.

"Twitter salah menghitung jumlah akun palsu dan spam di platform-nya, sebagai bagian dari skema untuk menyesatkan investor tentang prospek perusahaan," kata tim Musk.

"Pengungkapan Twitter perlahan-lahan terkuak, dengan Twitter secara panik menutup gerbang informasi dalam upaya putus asa untuk mencegah pihak Musk mengungkap penipuannya," lanjutnya.

Twitter langsung membantah tuduhan Musk dan mengatakan bahwa bos Tesla dan SpaceX itu hanya mencari alasan untuk mundur dari kesepakatan akuisisi senilai US$44 miliar pada bulan April.

Pengacara Twitter juga mengatakan bahwa Twitter dan Botometer menggunakan standar yang berbeda untuk menentukan kemungkinan sebuah akun sebagai bot. Menariknya, Botometer belum lama ini menggolongkan akun Twitter Musk sebagai bot.

"Cerita itu tidak masuk akal dan berlawanan dari fakta yang seharusnya," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait