URnews

Mantan Kolonel Rusia Layangkan Kritik Atas Invasi Negaranya ke Ukraina

Rizqi Rajendra, Rabu, 18 Mei 2022 14.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mantan Kolonel Rusia Layangkan Kritik Atas Invasi Negaranya ke Ukraina
Image: Tank tempur utama T-72B3 Rusia terlihat di wilayah Rostov, Rusia pada 27 Januari 2022. (Reuters via ANTARA)

Jakarta - Mantan Kolonel Rusia, Mikhail Khodarenok mengkritik secara terang-terangan terhadap operasi militer yang dilakukan negaranya Rusia ke Ukraina.

Berbicara dalam siaran televisi nasional Rossiya, Mikhail memperingatkan bahwa situasi konflik dengan Ukraina akan semakin memburuk.

"Jangan percaya begitu saja informasi yang menenangkan (bagi pihak Rusia), karena terkadang informasi tersebar tentang beberapa kerusakan moral atau psikologis angkatan bersenjata Ukraina, seolah-olah mereka mendekati krisis moral atau keretakan," katanya dikutip CNN International, Rabu, (18/5/2022).

Menurutnya, Ukraina memiliki kemampuan untuk mempersenjatai satu juta orang. Terlebih, pasukan Ukraina mendapatkan dukungan dari negara-negara Eropa yang siap mengirimkan bantuan militer secara langsung.

"Mempertimbangkan bahwa bantuan Eropa akan berlaku penuh dan 1 juta tentara Ukraina bersenjata dapat bergabung dalam pertempuran, kita perlu melihat kenyataan ini dalam waktu dekat, dan kita perlu mempertimbangkannya dalam perhitungan operasional dan strategis kita. Terus terang semakin parah," ujar Mikhail.

Mikhail juga mengomentari soal banyaknya negara yang memberikan banyak sanksi dan isolasi terhadap Rusia. Hal itu menurutnya menjadi masalah utama yang harus dihadapi, daripada memberikan ancaman ke negara lain.

"Jangan mengayunkan rudal ke arah Finlandia, ini hanya terlihat konyol. Masalah terbesar dengan situasi militer dan politik kita adalah bahwa kita berada dalam isolasi geopolitik total. Dan seluruh dunia menentang kita, bahkan jika kita tidak mau mengakuinya," tegasnya.

Mantan perwira senior Rusia itu juga mengatakan bahwa tingkat kebencian negara-negara lain terhadap Rusia adalah 'bahan bakar' paling efektif untuk menyulut perang yang lebih besar lagi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait