Mariupol Memanas, Rusia Ultimatum Pasukan Ukraina Menyerah Hari Ini

Jakarta - Situasi di Mariupol, salah satu kota di Ukraina masih memanas sejak Minggu (20/3/2022) kemarin. Rusia yang melakukan pengepungan kota tersebut bahkan telah mengultimatum pasukan Ukraina untuk menyerah.
Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengultimatum agar pasukan Ukraina di Kota Mariupol menyerah. Rusia ingin Ukraina merespons seruan itu paling lambat hari ini, Senin (21/3/2022) pukul 5 pagi waktu setempat.
Sebelumnya Rusia telah melakukan penyerangan terhadap sekolah seni yang ada di Mariupol, Minggu. Diperkirakan, sekolah tersebut menampung sekitar 400 orang Ukraina.
Dewan kota Mariupol mengatakan, bangunan di sekolah tersebut hancur dalam serangan Rusia. Namun belum ada informasi terkait korban selamat dalam serangan itu.
Meski demikian, Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk menolak mentah-mentah ancaman dan ultimatum Rusia tersebut.
“Tidak ada pembicaraan untuk menyerah atau meletakkan senjata. Kami selalu menegaskan hal ini kepada Rusia,” kata Irina mengutip VOA News, Senin.
Ultimatum Rusia sendiri datang beberapa saat setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan kesediaannya untuk membicarakan perdamaian dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Saat diwawancara CNN, Zelenskiy mengatakan bahwa kegagalan dalam menemukan solusi damai akan membuat konflik Ukraina-Rusia semakin memanas. Menurutnya, eskalasi yang terjadi juga bisa berujung pada Perang Dunia Ketiga.
Lebih jauh, Zelenskiy meminta adanya perundingan damai yang komprehensif dengan Rusia. Dalam perundingan itu, kata dia, penting untuk dibahas terkait integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina.
Apa yang disampaikan Zelenskiy tampaknya sejalan dengan negosiator Rusia yang menyebutkan bahwa meja perundingan Ukraina-Rusia sudah mendekati kesepakatan terkait konflik ini. Ukraina bahkan diklaim siap membatalkan rencana bergabung dengan NATO.