URtrending

Masyarakat Ingin Siti Fadilah Supari Bebas dari Penjara, Ini Alasannya!

Nunung Nasikhah, Selasa, 26 Mei 2020 18.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Masyarakat Ingin Siti Fadilah Supari Bebas dari Penjara, Ini Alasannya!
Image: Siti Fadilah Supari saat menjawab pertanyaan wartawan sebelum menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 2017 lalu. ((ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Jakarta – Sejak wabah virus corona muncul di Indonesia, nama Siti Fadilah Supari banyak dibicarakan oleh publik.

Siti yang merupakan terpidana kasus korupsi tersebut dulunya merupakan Menteri Kesehatan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski berada di balik jeruji penjara, kehadiran Siti banyak dinanti-nantikan oleh khalayak untuk ikut membantu penanganan virus corona di Indonesia.

Siti Fadilah Supari pernah berhasil menangani pandemi flu burung saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Saat itu, Siti bahkan berhasil membuktikan bahwqa virus flu burung tidak menular.

"Saya membuktikan virus flu burung tidak menular. Saya protes ke PBB setelah itu stop vaksin. Saya stop flu burung tidak pakai vaksin tapi pakai politik. Pada saat itu vaksinnya dijual ke Indonesia. Kalau dijual ke Indonesia mahal dan kita harus ngutang," ungkap Siti Fadilah dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier, belum lama ini.

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam akun Twitternya juga pernah mengungkapkan bahwa Siti Fadilah merupakan sosok yang cukup berhasil dalam mengurusi urusan kesehatan Indonesia.

Menurutnya, Siti telah berani mengkritik tindakan WHO saat menghadapi wabah virus flu burung melalui buku yang ditulisnya. Hingga akhirnya Siti Fadilah dikasuskan dan dijebloskan ke penjara sampai saat ini.

"Pada tanggal 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku 'Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung' yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan 'senjata biologis' dengan menggunakan virus flu burung," tulis Fahri.

Fahri menambhakan bahwa Siti Fadilah juga telah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006. Alhasil Indonesia dan WHO sepakat untuk melakukan cara baru dalam pengiriman virus dan akses vaksin ke negara berkembang.

"Karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, menimbulkan ketegangan" imbuh Fahri.

Selain Fahri Hamzah, permintaah pembebasan Siti Fadilah Supari juga datang dari masyarakat yang mengatasnamakan “Rakyat Indonesia Melawan Corona”.

Permintaan tersebut tertuang dalam sebuah petisi online di laman change.org dengan judul “Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona” pada akhir Maret lalu.

Petisi yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo tersebut, masyarakat ingin Presiden membebaskan Siti Fadilah dari tahanan.

“Dalam pengalamannya Pemerintah Indonesia pernah berhasil mengatasi berbagai penyakit menular. Pada tahun 2005-2009 Indonesia berhadapan dengan wabah Flu Burung yang tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan wabah Corona saat ini,” bunyi petisi online tersebut.

“Bahkan WHO sempat menjadikan Indonesia sebagai pusat wabah dan dinyatakan sebagai Pandemi Global Flu Burung oleh WHO, seperti di China dalam Pandemi Global Corona. Puncaknya adalah kasus 8 orang pasien di Kaban Jahe di Karo, yang oleh WHO dinyatakan telah terjadi penularan dari manusia ke manusia,” imbuhnya.

Mereka mengatakan bahwa penetapan pandemi global flu burung saat itu bisa dipatahkan oleh Indonesia berkat kerja keras Menkes Siti Fadilah Supari.

“Sehingga WHO yang sudah siap menetapkan pandemi flu burung akhirnya mencabut pernyataannya sendiri dan wabah mereda, kemudian hilang dengan sendirinya,” tulisnya lagi.

Hal yang sama juga terjadi pada wabah flu babi (H1N1) yang merebak di Mexico pada tahun 2009 dan dinyatakan pandemi global flu babi oleh WHO.

“Tapi kemudian Departemen Kesehatan dibawah kepimpinan Siti Fadilah Supari sekali lagi mampu melindungi rakyat Indonesia dari pandemi flu babi,” tulisnya lagi.

Pengalaman dan keahlian Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan dalam mengatasi ancaman politik pandemi flu burung dan pandemi flu babi dinilai sangat berharga dan dibutuhkan oleh bangsa dan negara yang sedang menghadapi wabah corona saat ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait